Labura, TRIBRATA TV
Masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) saat ini dihadapkan dengan pemilihan Calon Bupati Labura. Sepertinya masyarakat sangat membutuhkan pemimpin yang peduli kebutuhan masyarakat kalangan bawah.
Seperti Kecamatan Kualuh Leidong adalah salah satu Kecamatan yang terisolir dari pemerataan pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur di Kabupaten Labura.
Pada dasarnya masyarakat Kualuh Leidong kesehariannya beraktivitas sebagai petani dan nelayan, dimana hasil bumi dan lautnya dipasarkan di Aek Kanopan.
Dihadapkan dengan jalan yang hanya dikeraskan seadanya, tambah lagi saat sekarang ini ada jembatan box di tengah jalan, tepatnya di Desa Teluk Pulai Luar selama tiga bulan ini belum mendapat respon dan perhatian oleh pemerintah di Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.
Salah seorang pengendara sepeda motor yang tidak mau disebutkan namanya, Sabtu (24/20/2020) menyebutkan jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya menghubungkan Kecamatan Kualuh Leidong dengan ibukota Kabupaten Labura.
“Jika kita melitas pada malam hari dalam situasi gelap gulita dimana jalan tanpa penerangan tambah ada lobang yang dipenuhi besi bekas, menjadi kekhawatiran yang tidak terbayangkan jika sampai terjatuh kedalam lobang”, kata warga.
Kekecewaan yang mendalam sampai saat ini masih dirasakan masyarakat terhadap pemerintah setempat. Seyogianya bertugas melayani dan memperhatikan kebutuhan masyarakat umum di lingkungan kerjanya malah tutup mata sehingga tidak dapat merasakan kesulitan-kesulitan masyarakat disaat menggunakan fasilitas umum yang tidak layak.
“Seharusnya kepala desa melaporkan kepada camat jika anggaran yang dikelolanya tidak mampu untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak berat” , pintanya.
“Kekuasaan itu ada batasnya paling lama enam tahun bagi kepala desa dan lima tahun untuk bupati. Jika masa itu sampai semua akan menjadi masyarakat biasa, terimakasih “, tutupnya mengakhiri pembicaraan. (IL)