Ditengah Pandemi Juliwaty Nekad Buka Chick N Fish

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Setelah berhenti bekerja Juliwaty memutar otak untuk mencari tambahan penghasilan. Ibu tiga anak ini akhirnya memutuskan membangun usaha sendiri dengan membuka warung makan chick n fish di Jalan Wahidin No 259 D Medan.

IMG-20240227-124711

Sebelumnya ia menjual ayam potong organik (prebiotik) door to door. Ia menawarkan pada rumah makan dan restoran. “Harganya memang lebih mahal dari ayam potong biasa, tapi peminatnya lumayan,” katanya, Kamis (22/10/20).

Sejak sebulan terakhir ia mendirikan warung makan yang menu utamanya berbahan ayam dan ikan. “Saya melihat masih ada peluang membuka warung makan ditengah pandemi covid-19, memang kita harus memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda,” tandas perempuan berusia 44 tahun ini.

Ia mengaku ide awalnya adalah ingin membeli frincase sebuah warung. Namun saat ia mencoba makanannya, ia merasa ada yang kurang dari rasanya.

Bersama kakaknya, ia kemudian mencoba-coba meracik bumbu makanannya, hingga dinilainya cukup enak dilidah. Hasil resepnya itu kemudian diuji coba ke saudara dan teman-temannya. Semuanya memberikan penilaian, makanan hasil racikan bumbunya enak dilidah dan pas.

Hasil uji coba itu mendorongnya untuk membuka sendiri warung dan melupakan frincase. “Saya nekad aja membuka warung ini, apalagi memang saya menjual produk ayam organik sebagai bahan dasarnya,” akunya.

Ia memilih ayam organik karena saat ini kesadaran kesehatan masyarakat meningkat. Masyarakat sudah banyak yang memilih menu makanan yang sehat. “Kita ambil ayamnya dari Jakarta,” ujar Juliwaty.

Dua menu favorit yang ditawarkan adalah ayam pedas manis dan ikan nyat nyat. Kedua menu ini menurut Juliwaty banyak diminati pembeli. Walau terbilang “pemain baru”, namun warungnya mulai ramai didatangi pembeli. Termasuk pembeli yang memesan melalui pesanan online.

“Kalau harga sih standart dan terjangkau koq,” katanya lagi.

Saat pendemi ini, warungnya pun mengikuti protokol kesehatan. Mereka menyiapkan cuci tangan dan hand sanitaizer. Setiap kali pembeli datang dan keluar meja selalu dibersihkan dengan anti septik. “Kita ingin agar pembeli benar-benar merasa steril saat makan,” tandasnya.

Ia berharap sebagai usaha UKM yang lahir disaat pandemi bisa membantu banyak orang. “Disaat banyak orang kehilangan pekerjaan karena pandemi, kita ingin sedikit membantu,” katanya. (H.Pakpahan)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *