Perusahaan Sekelas PTPN IV Biarkan Limbah PKS Dibuang Sembarangan

IMG-20240409-WA0076

Labuhanbatu, TRIBRATA TV

Sangat disayangkan, perusahaan BUMN sekelas PTPN IV mengabaikan komitmen menjaga lingkungan. Hal ini tampak dilingkungan sekitar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PTPN IV di unit Ajamu I Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

IMG-20240227-124711

Limbah cair dari pabrik itu tampak meluber hingga ke lahan kebun dan menggenangi pohon-pohon kelapa sawit yang masih produktif di sekitar pabrik. Bukan tidak mungkin akibat limbah itu pohon-pohon kelapa sawit akan gagal produksi atau menurun jumlah produksinya.

Bukan hanya menggenangi hamparan pohon kelapa sawit, limbah cair itu juga mengeluarkan bau busuk. Apalagi limbah yang juga dibuang ke parit besar perkebunan itu jika siang hari baunya lebih menyesakkan.

“Kalau siang hari baunya minta ampun bertambah parah,” tutur seorang warga berinisil AL.

Padahal sesuai dengan kesepakatan dalam RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil), perusahaan perkebunan wajib mewujudkan industri berkelanjutan dan ramah lingkungan. PTPN IV masuk dalam kesepakatan ini.

Diketahui RSPO mewajibkan seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit harus berkomitmen terhadap perbaikan lingkungan yang berkelanjutan.

Perusahaan juga harus memonitor dan mengkaji ulang kegiatan serta mengimplementasikan rencana yang bertujuan untuk memperkecil dampak negatif secara kontinyu.

Artinya, selama pabrik beroperasi, perusahaan harus aktif melakukan pengawasan, pengkajian, dan menjalankan kegiatan konservasi lingkungan hidup di sekitar area usaha. Hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan limbah, polusi, pembatasan emisi dan isu sosial.

Sayangnya, dua kali media ini konfirmasi terkait hal ini ke Fauzi Omar, Senior Executive Vice President (SEVP) I PTPN IV tidak direspon.

Beberapa pertanyaan yang disampaikan pada Senin (18/10/2021), melalui pesan WhatsApp pribadi di nomer 08526111xxxx antara lain apakah limbah cair dari PKS sengaja dialirkan ke areal pohon sawit yang produktif dan bagaimana sebenarnya SOP PKS, tidak dijawab sama sekali.

Walau tampak terlihat ceklis dua dan WhatsApp yang bersangkutan online, Fauzi Omar memilih untuk tidak membalas konfirmasi itu.

Konfirmasi yang sama juga disampaikan pada SEVP II PTPN IV, Joni Raja Siregar di nomer WhatsAppnya 08116143xxx.

Pertanyaan media ini terkait limbah cair PKS unit Ajamu I yang menggenangi lahan perkebunan juga tidak ditanggapi.

Sebagai bagian dari pimpinan perusahaan milik negara yang kredibel, sangat disayangkan jika fungsi pengawasan tidak dijalankan dengan baik.

Parahnya lagi, ternyata di kebun Ajamu I, telah bertahun-tahun pohon kelapa sawitnya tidak mendapat perawatan.

Hal ini terlihat nyata dari banyaknya pohon kelapa sawit yang masih produktif di kebun ini yang rindang bersama benalu.

Hampir disetiap Adf (afdeling) ditemukan benalu tumbuh subur di pohon kelapa sawit yang masih produktif.

Mirisnya ratusan pohon kelapa sawit yang ada di Adf II Blok 0 dan di Blok G tampak semakin mengecil dan mengerucut serta daunnya menguning. (Marhite Rajagukguk).

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *