Nias Barat, TRIBRATA TV
Kepala Desa Sisobambowo Lahomi Kecamatan Lahomi Kabupaten Nias Barat, Roteli Daeli mengaku dipanggil Camat Lahomi, Kharesi Daeli pada Senin (19/10/2020) untuk meminta mengembalikan posisi Penggangi Daeli sebagai Sekretaris Desa.
Alasannya, dengan mengembalikan posisi Penggangi sebagai Sekretaris Desa pihaknya bisa mengeluarkan rekomendasi untuk mencairkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
Namun permintaan ini ditolak Kepala Desa. Menurutnya permintaan itu sama saja dengan menghancurkan dirinya dan masyarakat desa.
“Kalau dia paksakan itu lebih baik saya dipecat sesuai prosedur. Saya tidak mau mundurkan diri,” kata Roteli.
Sebagaimana diketahui, sudah dua tahun Desa Sisobambowo tidak mendapatkan DD dan ADD. Hal ini disebabkan ia mengganti Sekretaris dan Bendahara Desa.
Penggantian itu menurutnya sudah sesuai prosedur dan dilakukan karena alasan yang kuat. Bahkan ia sudah mengadukan Bendahara Desa yang lama ke polisi atas dugaan pemalsuan tanda tangan.
Padahal sebelumnya kepada TRIBRATA TV, Kharesi Daeli mengaku sudah melakukan verifikasi administrasi berkas-berkas Desa Sisobambowo yang kemudian diserahkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Nias Barat.
“Saya tidak melihat ada masalah dengan Desa Sisobambowo, SPJ dan administrasinya sudah diverifikasi sehingga seluruh berkas APDES 2019 dan 2020 sudah diserahkan ke PMD. Saya tidak tahu mengapa Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tidak cair,” ujar camat diruang kerjanya, Selasa (13/10/2020).
Seorang tokoh masyarakat Desa Sisobambowo Lahomi menduga rekomendasi pencairan dana itu sengaja tidak dikeluarkan karena adanya permintaan oknum tertentu.
Atas hal ini, LSM KCBI Nias Barat akan melayangkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo, Menteri Desa dan pihak terkait untuk memberikan atensi tidak cairnya DD dan ADD Desa Sisobambowo. Padahal DD merupakan salah satu visi Presiden dalam menyejahterakan rakyat khususnya masyarakat desa.
LSM KCBI menilai tindakan kesengajaan tidak mencairkan DD bertentangan dengan visi Presiden.(SABAR)
