Bupati Nias Buka Seminar Peningkatan Akses Sejarah Tuada HO dan Siofatanomo

IMG-20240409-WA0076

Nias, TRIBRATA TV

Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Bidang Kebudayaan gelar seminar dalam peningkatan akses masyarakat pada data dan informasi sejarah/sinopsis keturunan tuada ho dan siofatanomo wilayah Kabupaten Nias, bertempat di Gedung Howu-Howu Desa Lasara Idanoi, Kecamatan Gido, Rabu (28/09/2022).

IMG-20240227-124711

Hadir Bupati Nias, Ya’atulo Gulo, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Nias, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Gido, Camat Sogaeadu, Tim Arkeolog dari Provinsi Sumatera Utara, Bapak Pastor Yohanes, Ketua LBN Kabupaten Nias, Kepala Desa Lokus Pengumpulan Data, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kasubbag Lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Nias dan Segenap Tim Pelaksana, Tokoh Masyarakat dan Sumber Infomasi dari Keturunan Tuada Ho dan Siofatanomo.

Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Plt. Kadis Pendidikan Kabupaten Nias, Tehego Ndraha, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk mengetahui informasi sejarah Tuada Ho dan Siofatanomo berdasarkan penuturan para tokoh serta pendapat dari penggiat budaya dan arkeolog.

Menurutnya, hal ini akan menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

Seperti diketahui, seminar ini dilaksanakan selama 1 hari dengan menyajikan materi dan kegiatan yaitu, Pembahasan Silsilah Tuada Ho dan pembahasan Silsilah Siofatanomo.

Adapun narasumber pada kegiatan tersebut yakni, Pastor Johannes Hammerle dari Museum Pusaka Nias, Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si Peneliti Ahli Utama di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Tomson Parnigotan Hutasoit sebagai Tim Ahli Cagar Budaya Sumatera Utara.

Dalam arahannya Bupati Nias mengatakan seminar ini merupakan kegiatan yang patut kita apresiasi bersama karena adanya kolaborasi Dinas Pendidikan Bidang Kebudayaan dengan para tokoh yang menjadi narasumber.

“Penyusunan sinopsis/sejarah ini bertujuan untuk menggali, menginventarisasi, mengamankan dan juga menyelamatkan (melestarikan) objek Kemajuan Kebudayaan berupa tradisi lisan,” ujarnya.

Penuturan dari sejarah Tuada Ho dan Siofatanomo melalui sejarah lisan orang tua dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga pemahaman masing-masing dapat berbeda-beda.

“Semoga perbedaan ini tidak menjadi pemecah di antara kita semua, itulah sebabnya penyusunan sinopsis ini dapat menjadi media untuk mempererat tali silahturahmi dan persaudaraan di antara kita semua,”katanya.

Kita patut bersyukur bahwa masih ada peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat kita jadikan referensi dalam penyusunan sinopsis ini, misalnya Tambo, situs berupa makam, tempat bersejarah dan tulisan-tulisan kuno serta penuturan masing-masing tokoh yang semakin memperkaya penyusunan sinopsis/sejarah.

Bupati berharap agar kegiatan ini dapat menghasilkan informasi berupa buku tentang asal-usul leluhur khususnya keturunan dari Tuada Ho dan Siofatanomo sehingga dapat menjadi informasi yang lebih akuntabel yang dapat mendukung pengembangan literasi di Kabupaten Nias. (F/Lase)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *