IMG-20240409-WA0045

Luput Pengawasan, Proyek APBD “Sumbangan Anggota Dewan” Disorot Warga Desa Matompi

IMG-20240409-WA0076

Luwu Timur, TRIBRATA TV

Pengerjaan proyek pengerasan jalan lingkungan Desa Langkea Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan tahun anggaran 2022 mendapat sorotan warga.

IMG-20240227-124711

Penuturan warga proyek ini tidak fokus menyelesaikan pekerjaan, sebab alat berat yang digunakan menggali pada sisi badan jalan kerap keluar lokasi mengerjakan lahan pribadi warga setempat.

Akibatnya material batu cadas di lokasi nampak bertumpuk tak terurus sehingga membuat warga terkendala melewati lokasi kegiatan.

H (42) warga setempat menuturkan, dampak proyek ini rumahnya sering tergenang banjir.

“Kalau hujan air masuk dalam rumah karena saluran yang sudah digali proyek tidak terurus, ditambah lagi material hanya ditumpuk begitu saja,” tuturnya Kamis (29/9/2022) sembari menunjukkan kondisi jalan becek berlumpur dekat kediamannya.

Bukan hanya itu, proyek ini disinyalir salah penempatan lokasi. Pada Papan Proyek terpantau kagiatan disebutkan masuk wilayah Desa Langkea Raya, sementara kegiatan proyek tersebut berada di wilayah Desa Matompi Kecamatan Towuti.

JD (31) warga setempat turut membenarkan hal tersebut. “Setahu kami ini wilayah Desa Matompi, dan memang sebelumnya kades sempat pertanyakan,” ketus JD.

Diketahui pengerasan jalan menelan dana APBD sekira Rp178.2600.000 dengan pelaksana CV. Tiga Permata Sari, dibawah pengawasan Konsultan pengawas CV. Kairos Creative Design Tahun Anggaran 2022.

Dikhabarkan proyek ini baru menyelesaikan sekira 25 persen tahap pekerjaan.

Sembari menyebut nama, lebih jauh JD menjelaskan proyek ini proyek sumbangan dari “AB” salah satu anggota legislatif dari Fraksi Gerindra.

“Saya dengar ini sumbangan “AB” yang memang sudah dijanjikan dulu, semua orang orang disini juga sudah tahu bahkan Bu RT,” cetus JD.

Warga saat dikonfirmasi merasa heran kenapa jalan tersebut terkesan tidak diawasi, selain mengganggu sistem sanitasi juga berdampak pada lingkungan warga saat hujan.

Selain itu disinyalir ada masalah terkait material yang digunakan pada proyek ini berasal dari lokasi Galian C ilegal.

Harapan warga desa, kegiatan pembangunan proyek ini yang dilaksanakan sebisanya mendapat pengawasan yang ketat. Pekerjaan itu dikawal dari awal sampai akhir, agar hasilnya memuaskan, berkualitas, dan berjalan cepat atau setidaknya sesuai dengan target,” tutup JD. (mul)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *