Sergai, TRIBRATA TV
Untuk menunjang pembangunan tahun 2023 Desa Damakurat Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) melaksanakan Musyawarah Rencana apembangunan Desa (musrembangdes) serta persiapan Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) di aula Balai Pertemuan Kantor Desa, Selasa (27/9/2022).
Rampak hadir selain Kepala Desa Damakurat, Edi Purba, juga Camat Kecamatan Sipispis Ricard Nainggolan, Kasi PMD, Setia Budi, Kasi Trantib, Rasianim Purba, Bhabinkamtibmas Polsek Wipispis, Brigadir M Ayub Damanik, Pendamping Desa Kecamatan Sipispis, Ketua BPD, tokoh masyarakat, adat dan perangkat desa.
Acara dibuka Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) yang juga sebagai tokoh masyarakat setempat.
Kades Damakurat dalam sambutan menyampaikan agar momen Musrembangdes ini, bisa dijadikan pemanfaatan untuk menyampaikan usulan dari masing-masing dusun atau pun hal-hal yang masih berkaitan dengan pembangunan yang ada di desa itu.
“Silahkan sampaikan apa yang menjadi usulan dari bapak ibu seputar hal-hal yang perlu dibangun atau diperbaiki di dusun masing-masing,”ujar Kades.
Namun ia mengingatkan agar warga lebih mengedepankan hal-hal yang sifatnya prioritas untuk dibangun.
“Usulkan terlebih dahulu yang perlu sekali dan dibutuhkan di dusun untuk dibangun,”sebutnya.
Dari pantauan dilokasi terlihatwarga yang mewakili dusun antusias menyampaikan usulan masing-masinh terkait apa yang dibutuhkan. Tidak sedikit juga yang menyampaikan uneg-unegnya terkait yang terjadi di desa.
Misalnya saja terkait bantuan untuk warga miskin yang ada di sekolah salah satu yayasan milik warga Desa Damakurat, warga berharap agar ada suntikan bantuan baik itu untuk siswa maupun bantuan dana tambahan untuk honor pendidiknya.
Terkait aspirasi tersebut Camat Sipispis, Ricard Nainggolan menanggapi dengan mengingatkan agar tidak sembarangan memberikan data terkait orang miskin. Menurutnya hari ini banyak terjadi kegaduhan di masyarakat akibat kecemburuan karena data kemiskinan orangnya tidak benar alias tidak tepat sasaran.
Untuk itu camat mengingatkan agar pemerintahan desa benar-benar melakukan pendataan dengan mengecek langsung ke rumahnya serta melibatkan kepala dusun masing-masing dan terkait data dirinya menyarankankan untuk diberikan kepada operator untuk diinput.
“Hari ini banyak bantuan ke warga yang menimbulkan kegaduhan akibat cemburu, kok bisa dapat,ndia punya ini punya itu,”sebutnya.
Ia berharap agar peserta memberikan data dengan jujur kepada oprator di desa. (Hakim sitanggang)
