Breaking News: Puluhan Warga Sibanggor Kembali Terhirup Gas Beracun PT SMGP

IMG-20240409-WA0076

Madina, TRIBRATA TV

Puluhan warga Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, mendadak harus dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina akibat dugaan menghirup gas beracun, Selasa (27/9/2022) petang.

IMG-20240227-124711

Hingga pukul 20.10 WIB, korban yang dilarikan ke rumah sakit sebanyak 41 orang. Suasana kepanikan tampak di UGD RSUD Panyabungan.

Menurut keterangan salah seorang warga sebelumnya pihak perusahaan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat bahwa akan ada kegiatan di walpet T12.

Dari bunyi himbauan itu kegiatannya dilaksanakan pada pukul 1 siang, namun kegiatan itu diduga gagal dan dilanjutkan pada pukul lima 5 sore.

“Tidak berselang lama dari jam 5 sore, bau busuk pun mulai kami rasakan dan beberapa warga pun mulai mengalami pusing dan mual, “ucapnya.

Saat ini warga juga telah diungsikan ke daerah yang aman dan lebih tinggi guna terhindar dari sengatan uap gas tersebut.

Selain ke rumah sakit sebagian korban telah dibawa ke Puskesmas Sibanggor untuk mendapat perawatan yang intensif.

Usai menjenguk korban, Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution didampingi Ketua DPRD, serta Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, mengatakan kepada wartawan di depan Intalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Panyabungan, sangat prihatin terhadap kejadian yang berulang ini.

“Diperkirakan ada paparan H2S atau CO, namun hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebabnya yang terjadi diseputar Wellpad,” ungkap Bupati Madina.

Ia juga mengungkapkan, dari awal kejadian yang berulang terjadi di PT SMGP, Pemerintah Daerah Kabupaten Madina telah meminta kepada Pemerintah Pusat untuk mengkaji ulang kegiatan PT SMGP yang sering mengakibat masyarakat jadi korban.

“Kemarin seluruh steakholder melakukan rapat koordinasi mencari solusi penanganan korban di Desa Sibanggor Julu, sebenarnya pemerintah daerah sudah memberikan rekomendasi agar kegiatan PT SMGP dihentikan dan dikaji ulang. Karena saat ini keberadaanya tidak lagi memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, saat dipertanyakan apakah Pihak PT SMGP telah ada menghubungi pemerintah daerah untuk memberikan penjelasan yang terjadi, ia mengatakan hingga saat rombongan berkunjung ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina belum ada satu pun pihak PT SMGP yang menghubungi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal guna memberikan keterangan terkait peristiwa itu. (Hendra Ray)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *