IMG-20240409-WA0045

Lapas Ulu Siau Harapkan Perhatian Pemda Sitaro

IMG-20240409-WA0076

Sitaro, TRIBRATA TV

Kebakaran hebat baru-baru ini di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tanggerang pada Rabu (8/9/2021) dini hari lalu menewaskan sejumlah napi. Pihak berwajib semula membeberkan adanya korsleting listrik.Setelah melalui penelusuran lebih lanjut, polisi juga mengungkap fakta adanya dugaan kabel yang terbuka.

IMG-20240227-124711

Meski demikian, penyidik masih mendalami hasil pemeriksaan dari pusat laboratorium forensik (puslabfor) Mabes Polri untuk memastikan penyebab kebakaran. Apakah terbukanya (kabel) itu menjadi penyebab atau sebab terjadinya hubungan pendek.

Peristiwa yang terjadi ini pun membuat Kalapas Kelas II b Ulu Siau, Stedi Umboh turut berduka cita atas 47 narapidana yang meninggal dan puluhan narapidana lainnya terluka dalam kebakaran di Lapas itu.

“Secara pribadi dan mewakili intansi lapas Ulu Siau turut berdukacita dan merasa prihatin atas kejadian tersebut”, tuturnya.

Atas hal itu Umboh mengatakan pihaknya bersama jajaran pun segera mungkin melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

“Tentunya tidak ada yang mengharapkan hal ini terjadi, ini adalah musibah, dan harus kita hadapi, juga kedepannya kita sekalian harus mengantisipasi hal-hal serupa supaya tidak terjadi peristiwa yang demikian”, imbuhnya.

Tindakan antisipasi yang dilakukan Lapas kelas II b Ulu Siau pun langsung mengirim surat ke pihak PLN ranting Siau untuk memeriksa instalansi listrik yang ada di Lapas khususnya di blok-blok.

“Jika bertanya apakah ada peremajaan, yang pasti peremajaan akan ada tapi untuk anggaran mengingat tahun ini belum ada, tapi kami akan berusaha untuk berkordinasi ke pusat agar Lapas Ulu Siau ini dapat dilakukan peremajaan instalasi listrik, “ujarnya.

Saat ini alat-alat yang ada di Lapas untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran juga belum ada, seperti alat pendeteksi percikan api/detektor asap, fire hydran juga belum ada. Yang sementara ada ialah tabung pemadam api walaupun hanya satu.

“Sementara itu Lapas Ulu Siau pun telah melakukan pelatihan-pelatihan keamanan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu kebakabaran melanda, “ungkap Steidy sewaktu diwawancarai oleh tim media TRIBRATA TV di kantor.

Umboh sangat mengharapkan pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Lapas dengan melakukan revitalisasi berkala terhadap infrastruktur lapas.

“Mengingat anggaran untuk Lapas kami ini sangat minim maka perlunya infrastruktur sarana prasarana yang harus direvitalisasi secara berkala,
contohnya untuk peremajaan instalasi listrik, alat-alat keamanan pencegahan kebakaran. Walaupun Lapas merupakan instansi vertikal saya berharap ada anggaran khususlah untuk hal-hal seperti itu, “tegas Umboh.

Sangat berharap juga Pemda Sitaro, Sulut dapat memperhatikan hal ini. Warga yang dibina di Lapas ini 99% adalah warga Sitaro. Oleh sebab itu keterlibatan pemerintah daerah dalam proses pembinaan sangat diharapkan.

“Memang pada dasarnya ada perhatian dan kepedulian dari Pemda Sitaro, tapi mengenai teknis sampai sekarang belum ada. Kami pun sangat mengharapkan kerjasama antar semua pihak. Pihak Lapas juga akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah ibu bupati dan wakil bupati maupun stakeholder untuk membicarakan hal ini demi keberlangsungan pembinaan dan pendidikan kepada warga binaan yang ada di Siau”, tutup Kalapas. (Jemi Lahutung)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *