Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Cipayung Gunungsitoli-Nias Sampaikan Pernyataan Sikap

IMG-20240310-164257

Nias, TRIBRATA TV

Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) memunculkan beragam aksi protes dari berbagai elemen masyarakat.
 
Salah satu bentuk penolakan ini ditunjukkan dengan unjuk rasa yang digelar mahasiswa Aliansi Cipayung Kota Gunungsitoli-Nias, terdiri dari GMKI, GMNI, dan PMKRI di halaman Kantor Bupati Nias, Kamis (8/9/2022). 

IMG-20240227-124711

Aksi berjalan tertib dan kondusif dengan dikawal oleh personil keamanan dari Polres Nias serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nias.

Diketahui bersama, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax yang berlaku sejak Sabtu 03 September 2022. Harga Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Pimpinan aksi Aliansi Cipayung Kota Gunungsitoli-Nias Beriman Harefa dalam orasinya mengatakan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM sangat tidak pro rakyat.

“Pemerintah pusat tidak berpihak kepada masyarakat, dengan kenaikan harga BBM ini otomatis akan berimbas pada kenaikan harga bahan pokok lainnya,” ucap Beriman Harefa.

Sementara itu, Ketua GMKI Suryanti Gulo juga menyampaikan kebijakan pemerintah hanyalah berpihak kepada para pemangku kepentingan bukan kepada rakyat.

“Mereka menutup mata dan telinga mereka, mereka tidak peduli dengan masyarakat kaum menengah ke bawah. Padahal BBM adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat dalam melaksanakan aktivitasnya,” ujar Suryanti Gulo.

Mahasiswa berharap Pemerintah Kabupaten Nias dapat menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Pusat supaya kebijakan tersebut dicabut dan dibuat kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Kabupaten Nias Samson P. Zai, menyatakan Pemerintah Kabupaten Nias siap menampung aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa.

“Pemerintah Kabupaten Nias tidak menolak kehadiran adik-adik mahasiswa, silahkan lanjutkan aksi dan sampaikan aspirasinya. Alangkah lebih baik lagi jika kita bersama-sama mencari solusi untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM tersebut,”ucap Samson.

Adapun pernyataan sikap yang disampaikan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Kota Gunungsitoli-Nias tersebut, yakni, Meminta Pemerintah Pusat Mencabut Kebijakan Kenaikan Harga BBM, Meminta Pemerintah Mengendalikan Pendistribusian Penggunaan BBM Bersubsidi Tepat Sasaran, Melakukan Investigasi Dan Menindak Tegas Mafia Atau Penimbun BBM.

Meminta Pemerintah Segera Merealisasikan Perpres No. 55 Tahun 2019 Tentang Penggunaan Kendaraan Listrik, Meminta Pemerintah Memangkas Anggaran Belanja Yang Tidak Berdampak Pada Rakyat Kecil, Meminta Pemerintah Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Negara, Meminta Pemerintah Kabupaten/Kota Untuk Menyurati Pemerintah Pusat Tentang Pengkajian Ulang Kenaikan Harga BBM, Mengawasi Dan Memastikan Harga Barang Sembako Yang Menjadi Kebutuhan Masyarakat Untuk Tetap Stabil, Meminta DPRD Kabupaten/Kota Untuk Bersama-Sama Menolak Kenaikan Harga BBM, Meminta Forkada/Forkopimda Kepulauan Nias Untuk Memperjuangkan Mencabut Kebijakan Pemerintah Pusat Tentang Kenaikan BBM.

Aksi tersebut diakhiri dengan penandatanganan Surat Pernyataan Dukungan terhadap 10 Pernyataan Sikap yang telah diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nias. (F/Lase)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *