Sitaro, TRIBRATA TV
Pelaksanaan Pemilihan Kapitalau atau Kepala Desa serentak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara ditunda. Hal itu setelah terbit surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Senin, 9 Agustus 2021 yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian.
Surat edaran dengan nomor: 141/4251/sj yang ditujukan kepada bupati dan wali kota di seluruh Indonesia menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia terkait penyebaran Covid 19 yang meningkat secara nasional akibat adanya varian Delta.
Saat dihubungi TRIBRATA TV, Wakil Bupati Sitaro John Palandung mengatakan pelaksanaan pemilihan Kapitalau di tahun 2021 dipending.
“Kurang lebih 31 desa yang akan melaksanakan pemilihan Kapitalau di Sitaro akan digeser sampai dengan Februari 2022, “jelas Wabup.
Nantinya akan diangkat Pejabat Kapitalau untuk mengisi kekosongan jabatan.
Palandung juga mengimbau untuk Kapitalau yang sudah habis masa jabatan untuk menyiapkan laporan akhir masa jabatan yang akan dipresentasikan kepada MTK (majelis tua-tua Kampung).
“Selain itu diharapkan Kapitalau membuat pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas selama 6 tahun, terkait visi dan misi serta kemajuan-kemajuan yang dilakukan selama 6 tahun di desa, “imbuh mantan Assisten 1 Setdaprov Sulut ini.
Oleh karena itu Kapitalau-Kapitalau atau kepala desa yang akan mengakhiri masa jabatannya segera menyiapkan memori serah terima dan juga laporan akhir kepala desa.
Senada dengan itu, terkait dengan PPKM yang kembali diperpanjang. Wakil Bupati terus mengharapkan akan kepala desa/lurah/camat hendaknya tetap mensosialisasikan kepada masyarakat untuk patuh akan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan, pelaksanaan PPKM Darurat ini berjalan sesuai harapan bisa menekan laju penularan COVID-19 di Kabupaten Sitaro, yang ujung-ujungnya berdampak terhadap penundaan pelaksanaan Pilkades tidak terlalu lama,” ujarnya.
Untuk itu masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro terus menggalakan gerakan 5 M diantaranya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Jangan lupa jaga imun, jaga iman, dan kita tetap berdoa agar terjauhi dari segala penyakit dan terhindar daei covid19, “tutupnya. (Jemy)
