4 Kilometer Jalan Tol KTIP Belum Dibebaskan

IMG-20240310-164257

Batu Bara, TRIBRATA TV

Pembangunan ruas jalan Tol Tebing Tinggi Kuala Tanjung – Indrapura (KTIP) tidak akan mematikan perekonomian yang ada dijalan lintas karena jalan tol tujuannya mempercepat akses transportasi, dan pintu tol Indrapura lokasinya masih berada di sekitar kota.

IMG-20240227-124711

Demikian penyampaian Project Manager KTIP Waskita Karya (WK) Hamim Mufijar, ST yang Didampingi Humas PT Waskita Karya Bagus Joko Triono, Pengamat Pembangunan Erwin Sinurat, SH dan dipandu oleh moderator kawakan dari Harian Waspada, H. Agusdiansyah bersama insan jurnalis Batu Bara, di acara Coffee Morning di Kono Kopi, Jalan Kopertis Kelurahan Indrapura, Air Putih, Batu Bara, Jumat (28/8/2020).

Lanjut Hamim sesuai arah pembangunan pemerintah pusat yang menjadikan Kabupaten Batu Bara sebagai kawasan ekonomi yang masuk program nasional pemerintah seperti Bontang, Kuala Tanjung sebagai pelabuhan internasional terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Sei Mangkai, dan fasilitas jalan harus jadi skala prioritas, jalan Tol, jalur Kereta Api, dan Pelabuhan.

“Diakuinya dampak pembangunan jalan tol saat ini mengganggu warga yang melintas, terutama jalan kelas III, yang tidak layak dilintasi beban puluhan ton, ” papar Hamim.

Humas PT Waskita Bagus Joko Triono, menambahkan, sebagai putra daerah Batu Bara yang lahir di Indrapura, siap memfasilitasi warga dengan perusahaan PT Waskita, dan sudah buat MOU dengan Pemkab bahwa jalan yang rusak akan diperbaiki seperti semula, saat sudah selesai pembangunan.

“Yakinlah setelah jalan tol selesai akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat Batu Bara, yang jelas kalau kita mau ke Medan hanya butuh waktu 1 jam saja,” ujar Bagus.

Bahkan diulanginya, dengan jalan tol di Batu Bara akan mempercepat kemajuan pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung.

Coffee Morning dengan thema “Obrolan Ngopi Pagi Bersama Waskita Karya Membangun Bangsa”, mendapat sambutan hangat dari insan pers terutama dari Wappres, terbukti banyak yang memberikan pertanyaan saat digelar dialog.

Saini Solong dan Darman dari Warung Apresiasi Pers (Wappres)yang menanyakan tentang progres pembangunan jalan tol dan penanganan dampaknya. Pengangkutan material yang menyebabkan kerusakan jalan daerah serta rumah penduduk retak.

Hamim menjelaskan saat awal sebelum pengerjaan pihaknya telah minta ijin menggunakan jalan dan membangun Memorandum of Understanding (MoU), dengan Pemkab Batu Bara.

Mengenai rumah warga yang mengalami retak atau rusak akibat getaran ditegaskan Hamim segera dilakukan perbaikan. “Sudah 30 rumah yang diperbaiki. Namun butuh waktu untuk memperbaikinya mungkin sekitar 1 bulan,” ujar Hamim.

“Berkomunikasilah dengan kami bila ada kerusakan agar cepat kita atasi,” pinta Bagus.

Ruas tol Kuala Tanjung-Indrapura yang merupakan tanggungjawab pihaknya sepanjang 18,05 Km.

Sementara lahan yang bisa dikerjakan mencapai 14 Km sedangkan 4 Km lagi belum terbuka. Mengenai progres baru 45% terselesaikan dimana sepanjang 3,5 Km telah di beton standart jalan tol.

Permasalahan yang muncul tentang pembebasan lahan, Bandar Tinggi – Indrapura, hal tersebut diluar dari kewenangan PT Waskita. Diungkapkan Hamim masih ada 20 bidang lahan belum dibebaskan dan 70 bidang lahan belum ada persetujuan dengan pemilik lahan, dan ada yang sudah sampai ke pengadilan.

“Kendala pembebasan lahan sebenarnya bukan tanggungjawab PT WK namun PPK jalan dan BPN. Meski begitu sudah 90% disetujui namun ada kendala administrasi dan pandemi Covid-19. Sedangkan 10% lagi bisa jadi diselesaikan lewat PN,” pungkas Hamim. (Plk)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *