IMG-20240409-WA0045

Tak Ada Dana Pemeliharaan, Aset PUPR Nias Barat Terlantar

IMG-20240409-WA0076

Nias Barat, TRIBRATA TV

Sebuah bolduser milik Dinas PUPR Kabupaten Nias Barat terlihat terlantar di depan Gereja ONKP Dasoge’e perbatasan Kecamatan Lahomi dan Kecamatan Mandrehe, Kamis (27/8/2020).

IMG-20240227-124711

Alat berat itu kondisinya memprihatinkan karena dibiarkan terlantar di pinggir jalan.

Salah seorang warga Desa Lolohia Kecamatan Mandrehe mengatakan buldoser tersebut sudah lama tidak dioperasikan dan tidak terurus lagi.

“Sepengetahuan kami, buldoser ini sudah lama ditinggalkan ditempat ini. Operasinya kami lihat hanya saat pengerjaan pengaspalan jalan Dasoge’e ini tahun 2019 lalu, sesudah itu, tidak lagi”, ujarnya.

Ia menyayangkan penelataran aset pemerintah tersebut dan menduga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sengaja meninggalkannya sebagai barang rongsokan agar nilainya semakin merosot dan mudah dijual dengan harga murah sehingga bisa membuat program baru untuk dibelanjakan kembali.

“Yang anehnya, ada uang sewa tetapi kenapa alat ini tidak dipelihara dengan baik. Diduga jangan – jangan uang sewa itu tidak jelas peruntukannya atau ada kolaborasi antara para pihak”, ungkapnya.

Menurutnya kalau buldoser ini dirawat dengan baik bisa menambah Pendapatan Asli Daerah.

“Harapan kita kepada Pimpinan Daerah, DPRD dan Lembaga/Instansi terkait lainnya, kiranya buldoser ini tidak dibiarkan terlantar menjadi barang rongsokan dipantau dan diawasi, itu uang negara,” pungkasnya.

Sebelumnya ditemukan satu unit excavator diduga milik Pemda Nias Barat terlantar dilapangan dengan kondisi memprihatinkan tepatnya di Desa Hilimbowo Kecamatan Lolofitu Moi. Warga sangat prihatin
dan berharap Pemda dapat memelihara kembali aset tersebut.

Ditempat berbeda, saat diminta konfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Nias Barat Hiburan Halawa, mengatakan pihaknya sedang melakukan upaya perbaikan.

“kita sedang berupaya menangani kerusakan excavator dan buldoser tersebut. Saat ini pihak kita sedang berusaha melakukan upaya – upaya mencari sumber dana perbaikannya namun karena refocusing pandemic Covid-19, anggaran biaya pemeliharaan alat telah dipangkas”, ungkapnya.

Hiburan menjelaskan saat ini dana pemeliharaan aset itu tidak tersedia.

“Untuk pembelian satu buah saja ban alat berat yang rusak itu di depan kantor PUPR, tidak ada dana, begitulah keadaannya”, katanya.

Diakuinya, dalam pengelolaan aset bergerak di Dinas PUPR Nias Barat kurang tertata.

“Kita akui pengelolaan aset selama ini kurang maksimal, kedepan perlu pembenahan”, ujarnya.

Ia berharap, untuk alat berat ada penambahan anggaran pemeliharaan karena selama ini sangat kekurangan. (Sabar)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *