IMG-20240409-WA0045

Kapolres Tanjungbalai dan Polisi Rindu Masyarakat

IMG-20240409-WA0076

Kapolres Tanjungbalai dan Polisi Rindu Masyarakat

Oleh : Eko Sirait

IMG-20240227-124711

Setelah menjabat sebagai Kapolres Tanjungbalai. AKBP Putu Yudha Prawira telah menggulirkan program Polisi Rindu Masyarakat (PRM).

Program yang bertujuan untuk menciptakan kedekatan masyarakat dengan Polisi itu diketahui pertama kali dilounching dihalaman Mapolres setempat, Selasa (15/10/2019) yang lalu.

Belum genap setahun perjalanannya, namun keberadaan program dari Perwira Menengah (Pamen) itu terus saja bergulir hingga dalam waktu yang belum dapat ditentukan. Mudah- mudahan setelah tak lagi menjabat sebagai Kapolres, program tersebut terus berjalan.

Apa saja yang dilakukan oleh jajarannya?.Dari mulai sosialisasi dengan menghadirkan tokoh lintas agama maupun tokoh masyarakat baik ditingkat Kelurahan maupun Kecamatan hingga Kota pun sudah diperkenalkan dan diketahui pula oleh Forkopimda setempat.

Terlebih lagi dalam menghadapi persoalan bangsa yaitu penyebaran virus Corona atau Covid -19 yang secara ekonomi berdampak langsung dengan masyarakat secara luas.

Untuk menyikapi persoalan itu, AKBP Putu Yudha Prawira bersama dengan personil Korps Bhayangkara lainnya tanpa pamrih memperlihatkan perannya ditengah-tengah masyarakat sebagai Pengayom,Pelindung dan Pelayan.

Dalam perjalanannya tidak hanya memberikan bantuan sembako, namun pria yang mudah senyum dan berkharismatik sebagai orang nomor satu dilingkungan Mapolres Tanjungbalai itupun berbaur dengan masyarakat yang akan dikunjunginya.

Penulis mengetahui, selama melakukan kunjungan dan memberikan bantuan sembako baik secara perorangan maupun kelompok. Pria berusia 41 Tahun,kelahiran 21 Afril 1979 di Kota Denpasar Bali itupun tidak pernah memilah dan memilih lokasi yang akan dikunjunginya.

Salah satunya, dari kelompok pemulung. AKBP Putu Yudha Prawira dikala itu bersama dengan para personil Krops Bhayangkara lainnya telah mendatangi para pemulung ke lokasi tempat mereka mengais rezeki yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalan HM.Nur Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar,Kota Tanjungbalai.

Seperti dikutip dari media onlain Tribrata TV yang berjudul ” Puluhan Pemulung Kaget Didatangi Kapolres Tanjungbalai “. Dari isi berita itu menggambarkan bahwa status sosial bukan menjadi jurang penghalang untuk berbuat kebaikan dalam menciptakan suasana kebersamaan.

Oh iya penulis hampir lupa memperkenalkan apa itu Program Polisi Rindu Masyarakat dan apa pula Visi dan Misinya. Bagi anda yang ingin mengetahuinya, ini dia:

Visi Polisi Rindu Masyarakat :

1 : Menjadi Personil Polri yang merasa rindu bertemu dengan warga Tanjungbalai dengan maksud,menjalin tali silaturahmi,serta memperkenalkan diri sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayanan Masyarakat.

2: Menjadi personil Polri yang memilik kesadaran membangun kebersamaan bagi seluruh warga masyarakat untuk bekerja sama dalam mencegah dan menangkal gangguan Kamtibmas diwilayah Tanjungbalai.

Misi Polisi Rindu Masyarakat :

1 : Menciptakan masyarakat anti narkoba.

2 : Menciptakan masyarakat Tertib Berlalu Lintas.

3 : Menciptakan masyarakat bijak bermedia Sosial.

4 : Mewujudkan masyarakat yang memiliki toleransi antar ummat beragama.

5 : Menciptakan masyarakat anti paham radikal.

6 : Menciptakan keamanan dan ketertiban.

7 : Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat.

8 : Menciptakan harmonisasi ditengah masyarakat.

9 : Mewujudkan pengawasan publik (Police Governance)

10 : Mewujudkan keteraturan sosial dimasyarakat .

#Usaha Tidak Menghianati Hasil#

Dengan hadirnya program Polisi
Rindu Masyarakat (PRM) dari AKBP Putu Yudha Prawira lama kelamaan Stigma masyarakat takut dengan Polisi mulai terkikis seiring dengan hadirnya peranan anggota Polri ditengah – tengah masyarakat.

Terlebih lagi, sikap maupun
kepiawaian yang dicontohkan oleh AKBP Putu Yudha Prawira baik secara internal mau eksternal dewasa ini menggambarkan bahwa tugas Polri didaerah tidak hanya melakukan penegakkan hukum melainkan menjaga keutuhan dalam sistim Pemerintahan yang baik yang selaras dengan cita – cita nasional.

Untuk mengaplikasikan itu semuanya,AKBP Putu Yudha Prawira terus bergerak dengan melakukan berbagai pendekatan.Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat maupun dari kelompok pemuda, ormas dan OKP merupakan suatu hal yang sering diajaknya berkomunikasi diberbagai kesempatan.

Dalam berkomunikasi, AKBP Putu
Yudha Prawira tidak jemu – jemunya pula menyampaikan pesan – pesan Kamtibmas dengan tujuan agar kerukunan ummat beragama diwilayah hukum Polres Tanjungbalai tetap terpelihara. Respon positif dari berbagai kalanganpun menyambutnya dengan baik.

Soal berbicara puas terhadap
kinerja anggotanya dilapangan bukanlah suatu hal yang patut untuk dibahas.
Kenapa??.. kerna Polisi bukan alat pemuas dan Polisi juga manusia biasa yang punya keterbatasan dan yang pastinya tidaklah sempurna.

Sebagai seorang pimpinan,
AKBP Putu Yudha Prawira memahami dinamika itu. Sebagai jawabannya, Perwira menengah (Pamen) itu kerap memberikan reward terhadap personil yang berprestasi.

Ditinjau dari hubungan komunikasi,selama menjabat sebagai Kapolres Tanjungbalai.AKBP Putu Yudha Prawira belum pernah memposisikan jabatannya sebagai orang yang hanya untuk dilayani. Ya… penulis belum pernah mendengar nada sumbang seperti itu.

Namun sebaliknya, jabatan
merupakan sebagai amanah yang patut disyukuri dan dijalani. Begitu ia selalu berucap dengan berbagai kesempatan kepada siapapun. Kesederhanaan dan murah senyum merupakan sebagai ciri khas baginya dalam melaksanakan tugas Polri.

Sebagai mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, baginya pengalaman itu merupakan sebagai modal untuk menciptakan rasa aman ditengah – tengah masyarakat dari berbagai gangguan pelaku kejahatan. Dari mulai menganilisa kasus,penyelidikan hingga turun ke TKP pun tetap diintruksikannya. ” 86 “, begitulah bahasa sandi yang diucapkannya terhadap bawahannya.

Soal hasil banyak yang sudah terungkap,selama menjabat sebagai Kapolres Tanjungbalai. Dari mulai kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswi MTSN ini telah berhasil terungkap.Kasus sadis dimana korban ditemukan terkapar bersimbah darah didalam kamarnya sendiri ini, telah mendapat suntikan pujian dari berbagai kalangan elemen masyarakat.

Selain itu, kasus pembacokan
terhadap salah seorang Jurnalis yang kasusnya juga terungkap dan tersangkanya berhasil ditangkap belum selama 24 jam ini telah mendapat apriasasi dari kalangan para Jurnalis itu sendiri.

Tentunya untuk mengungkap berbagai kasus itu tidak mudah dan membutuhkan kerja keras. Usaha tidak pernah menghianati hasil.

Tanjungbalai, 13 Agustus 2020

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *