Asahan, TRIBRATA TV
Sejumlah massa mengatasnamakan IKMA (Ikatan Komunikasi Mahasiswa Asahan) melakukan aksi demo dengan mendatang Station Spa pada Kamis (6/7/2020).
Kedatangan puluhan massa ke lokasi pijat refleksi khusus pria tersebut karena dituding menyediakan layanan Sex kepada pengunjungnya.
“Kami membaca di akun instagram milik Station SPA Kisaran bahwa di situ ada menu pilihan dan menampilkan foto cewek cantik sexy. Jadi kami menduga kuat itu adalah layanan sex,” ucap Ketua DPP IKMA Muhammad Iliyas Sipahutar atau biasa dipanggil Kiyes dalam orasinya.
Dikatakannya, bila hal itu benar, maka sangat mencoreng citra Visi dan Misi Kabupaten Asahan, menjadikan masyarakat Asahan Religius.
“Jika benar, itu sama aja merusak citra Asahan. Di daerah lain lokasi tersebut bisa diungkap dan ditutup, mengapa di Asahan pemerintahnya tidak berani bertindak ? Mungkin ada permainan dibalik layar sehingga perusahaan berhasil mengantongi izinnya, dan hal itu akan kita pertanyakan,” tegas Kiyes sebelum melanjutkan aksinya ke Kantor Bupati Asahan.
“Akan kita laporkan ke Bupati Asahan. Tapi saat ini Bapak Bupati sedang keluar, kunjungan kerja ke Bandar Pulo,” ucap Kabid Trantib Satpol PP Asahan, Siti Rosmita di hadapan pengunjuk rasa.
“Pas kita masuk, kita langsung ditawarkan berbagai pilihan. Foto-foto cewek yang mau merefleksi kita, juga ditunjukkan, jadi kita yang milih. Ada pilihan, kita (maaf) dionani, istilahnya Petik Mangga, bayar Rp 300 ribu,” ucap sumber pada wartawan, Jumat (7/8/2020) sekira pukul 15.20 WIB.
Anehnya, seorang karyawan Station Spa ditemui, sekira pukul 16.10 WIB saat ditanya apa benar ada menyediakan layanan sex kepada pengunjung, malah menyuruh menanyakan hal itu ke pihak Perizinan Asahan.
“(Layanan Sex) tanya aja Perizinan. Ada (Izin),” jawab Aan, seorang pria yang duduk di meja Resepsionis dengan santai menjawab pertanyaan wartawan. (Gon)
