Video: Warga Desa Sambet NTT Protes Pembagian BLT Tidak Tepat Sasaran dan Tidak Transparan

IMG-20240310-164257

Sambet, TRIBRATA TV

SN, seorang warga Desa Sambet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang mewakili sejumlah warga Desa Sambet mengaku kecewa dengan pembagian BLT di desanya.

IMG-20240227-124711

Dia bersama warga lainnya mendatangi Balai Desa Sambet usai pembagian BLT DD untuk konfirmasi terkait bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran.

Di Balai Desa, SN dan warga lainnya ditemui oleh Pemdes Sambet diantaranya Johanis Nenometa,Pjs. Kepala Desa,Yanto Nenometa, Sekdes, Jitron Knaofmone, Kepala Dusun C. dan sejumlah perangkat desa.

“Kami menanyakan perihal dana bantuan dampak covid-19 yang ada di Desa Sambet. Kami konfirmasi tentang pendistribusian yang kurang tepat sasaran dimana nama-nama KPM yang sudah tua dan tidak mempunyai pekerjaan dicoret dan digantikan dengan yang muda-muda,” ujar SN.

Nama-nama yang memperoleh bantuan dinilainya tidak tepat sasaran karena beberapa di antaranya bahkan ada yang punya mobil, rumah besar, dan usaha sensor kayu dan usaha kios. Bahkan ada juga nama yang tidak dikenali oleh Ketua RT yang diduga dia adalah tim sukses incamben warga desa tetangga. Juga ada yang suami sementara pergi kerja diluar pulau sebagai pemborong bangunan.

Dari semua nama yang dipertanyakan, Pjs. Jhon Nenometa, mengaku tidak tahu. “Mulai dari proses penetapan nama KPM saya tidak terlibat karena saya baru saja ditempatkan 3 hari lalu sehingga tidak tahu apa-apa,” ungkap Jhon Nenometa.

Sementara Sekdes, Yanto Nenometa berdalih bahwa Pemdes yang mempunyai hak untuk mengganti nama KPM.

Mendapati jawaban itu, SN merasa heran. Dan terjadilah keributan. Menurutnya siapa saja warga yang layak dapat BLT yang memegang datanya Pemdes. Pemdes yang mendata, mana warga yang layak dibantu karena kurang mampu. Kenyataan di lapangan sangat berbeda.

“Kebanyakan warga yang dapat bantuan ialah orang dekat dengan incamben dan perangkat desa. Warga yang bukan orang dekat incamben meskipun masuk kriteria penerima bantuan, mustahil dapat BLT,” ujar SN.

Kami sebagai warga yang sama-sama terdampak covid-19 patut curiga adanya dugaan praktik kolusi dan nepotisme, terang SN.

“Perangkat Desa Sambet tidak transparan, ada kebusukan terkait pembagian dana BLT dampak covid-19,” lanjut SN. (Roy Saba)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *