Dua Tahun Menunggu PT KTMS Gagal Berangkatkan Pekerja Migran

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV

Dua tahun lebih, Meilisa (26) menunggu diberangkatkan ke Malaysia melalui PJTKI PT Karya Tama Mitra Sejati (KTMS) tapi tak pernah ada kabar. Padahal ia sudah membayar Rp2 juta untuk mengurus administrasinya.

IMG-20240227-124711

PT. KTMS yang berkantor di Jalan Pancing Medan Sumatera Utara ini tidak memenuhi kewajibannya dan gagal berangkatkan calon pekerjanya. Kendati Meilisa telah membayar biaya mengurus paspor dan medical chek up sebagai syarat yang wajib dipenuhi calon pekerja.

Meilisa (26), warga Duri, Riau bercerita pada tahun 2018 ia melamar ke PT.KTMS melalui seorang temannya bernama Christin. Namun sejak itu dirinya tak jadi diberangkatkan ke negeri jiran, Malaysia.

“Dijanjikan akan diberangkatkan keluar neger, tapi sudah 2 tahun lebih saya tak diberangkatkan padahal sudah bayar Rp2 juta lebih,” ujar Meilisa, Senin, (20/7/2020) kepada TRIBRATA TV.

Selama 2 tahun, ijazah dan KTP asli ditahan oleh perusahaan itu. Saat ia hendak mengambil ijazah dan KTP nya kembali, selalu dipersulit bahkan harus membayar sejumlah uang sebagai uang tebusan. “Ijazah dan KTP asli saya ditahan selama 2 tahun lebih, dan kalau mau ambil harus bayar lagi,” kata Meilisa via seluler.

Terpisah, orang tua Meilisa bermarga Manullang via seluler mengungkapkan kekesalannya kepada perusahaan tersebut. Sebab, perusahaan selalu berjanji akan memberangkatkan anaknya. “Anak saya tidak bisa cari kerja selama 2 tahun ini, karena ijazah dan KTP nya ditahan mereka dan perusahaan itu selalu janji terus,” katanya kesal.

Sementara salah seorang keluarga Meilisa bermarga Situmeang juga mengatakan hal yang sama. Ia bahkan sudah pernah komunikasi via seluler dengan seorang staff bernama Christin. “Kasar sekali cara bicaranya Christin itu, masa disuruhnya membayar kalau mau ambil ijazah dan KTP”, ujarnya.

Meilisa sendiri sudah berulangkali berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan bernama Yandi mempertanyakan Ijazah dan KTP nya.

Yandi minta Meilisa datang ke kantor agar diselesaikan, tapi karena pandemi Covid-19, Meilisa minta diwakilkan adiknya yang tinggal di Medan. “Maaf tidak bisa,” tulis Yandi pada pesan Whatsappnya.

TRIBRATA TV yang menyambangi kantor PT KTMS tidak berhasil menemui Yandi karena sedang ada audit dari pihak kilang Malaysia, Selasa (21/7/2020).

Besoknya, media ini bersama adik Meilisa kembali mendatangi perusahaan ini dengan maksud mengambil Ijasah dan KTP asli Meilisa.

Setelah berdebat panjang karena perusahaan bersikeras harus membayar Rp900 ribu untuk mengambil berkas itu, akhirnya Ijasah, KTP dan Paspor Meilisa diserahkan tanpa membayar.

Sementara Yandi melalui pesan singkat Whatsapp mengaku pihaknya sudah mengurus calling visa nya Meilisa. “Tapi Meilisanya tak mau berangkat , makanya saya suruh datang bersama christin untuk dapatkan keterangan masalahnya,” tulis Yandi, Senin (27/7/2020). (BTM)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *