Salam untuk Jurnalis Medan dari Brigjen. Pol. Dr. Sandi Nugroho

IMG-20240409-WA0076

Jakarta, TRIBRATA TV

Suasana Kota Jakarta yang kembali ‘normal’ seperti sedia kala saat sebelum Pandemi Covid-19 bernama kamacetan, sempat membuat saya dan John D. Damanik was-was bisa on time tiba di Bareskrim Polri, Senin (27/7/2020).

IMG-20240227-124711

Meski lokasi menginap kami dengan Mabes Polri persis sama di wilayah Jakarta Selatan, tetap masih membuat kami khawatir. Apalagi menilik catatan bila sudah membuat janji dengan Perwira Tinggi bergelar Doktor Cumlaude yang satu ini.

Selama di perjalanan menyusuri ruas-ruas jalan menuju Mabes Polri, pergerakan waktu terasa begitu cepat. Tak jarang, saya dan “Komjen” John terus mengingatkan driver untuk terus tancap gas. “Kenzi agak balap dikit lah. Udah gawat ini, bisa terlambat abang sampai Mabes,” teriakku dari jok belakang Kenzi, driver.

Sembari terus-menerus melihat jam dari layar gejet, akhirnya perasaan cemas tidak bisa sampai tepat waktu pun akhirnya sirna. Saya dan John akhirnya tiba juga di ‘kapal induk’ nya para personel Polri di Jl. Terunojoyo.

Tapi jangan salah duga, kami pun bukannya dapat akses khusus bisa masuk dari gerbang depan gedung baru Bareskrim tersebut. Tetap juga akses tamu bukan VIP harus melalui pintu belakang gedung.

Tapi setidaknya rasa plong menggelayut di hati karena kami tiba tepat waktu. “Syukur juga ya wak bisa sampek tepat waktu,” celetuk John.

Persis sama dengan tamu-tamu Bareskrim lainnya, prosedur tetap menitipkan kartu identitas sebagai ‘barter’ untuk mendapatkan kartu akses masuk tetap kami jalani.

Sesaat kemudian, langkah tegap pun dimulai menyusuri lorong gedung Bareskrim. Tahapan berikutnya kami menekan tombol salah satu dari enam lift di gedung berlantai 17 ini menuju lantai 6.

Dengan tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan Covid-19, oleh staf Direktorat Tindak Pidana Narkoba, kami didampingi menuju ruangan sosok yang kami akan tuju.

“Perintah komandan !,” ujar Brigjen Pol. Sandi Nugrojo dari depan pintu ruangan kerja beliau sembari menyambut kami. Tanpa mikir panjang, style yang keburu ‘dimainkan’ Jenderal Adhi Makayasa Akpol 1995 ini pun kami respon cepat. “Siap salah ampun Jenderal,” jawab kami spontan.

Setelah mempersilahkan kami duduk di kursi berbusa lembut persis di depan sebelah kanan meja kerja beliau, senyum hangat khas Jenderal Sandi dilepaskan kepada kami.

Suguhan kopi, teh manis dan sepiring lapis legit sudah terhidang tak lebih dari lima sejak kami masuk ke ruangan mantan Kapolrestabes Medan tahun 2017 silam ini. Pembicaraan serius tapi santai (sersan) mengalir alamiah dibalut rasa rindu beberapa tahun tidak bersilaturahmi secara jasmaniah

“Pasti ada agenda spesial di Jakarta ini jauh-jauh datang dari Medan,” ujarnya penuh makna.

“Karena petunjuk Jenderal Syekh aja nya kami datang. Kalau gak ada petunjuk mana berani kami datang,” ujarku spontan tanpa mau ‘kalah’ mob.

Pembicaraanpun kemudian mengalir lancar diselang-selangi kata-kata usil diantara kami. Dari mulai tema cerita bagaimana beliau sampai bisa pulang kampung ke Bareskrim tapi dengan level struktur perwira yang paling tinggi bernama Perwira Tinggi (Pati), politik kekinian, hingga bagaimana kesolidatan personel Polri menjelang suksesi kepemimpinan Polri bernama Kapolri.

Walau kita goda untuk berbicara suasana kebathinan personel Polri di masa menjelang suksesi Kapolri yang dikesankan memanas dan mulai meninggi tensinya, namun Jenderal murah senyum ini memilih opsi jawaban yang sejatinya bukan pilihan jawaban yang kami harapkan.

“Izin komandan, belum dapat izin Pak Argo untuk menjelaskan soal suksesi Kapolri kepada pers,” jawabnya santai.

Sembari menyeruput kopi hidangan dari staf Jenderal yang pernah menjabat Kapolres dan Kapolrestabes di Kabupaten Bandung dan Kota Surabaya ini, kami terus mengobrol tema-tema ringan lainnya.

Gelak-tawa pun menjadi cerita selama pertemuan sekitar sejaman ini. Namun yang membuat kami bangga dan terharu, di akhir tema Covid yang kami bahas, Jenderal murah senyum ini masih mengingat cerita selama dirinya bertugas di Sumatera Utara.

“Titip salam dan mohon doa kepada rekan-rekan jurnalis di Medan ya komandan,” tutup suami dari Ny. Eka Leny Sidik ini sembari meminta maaf karena ada agenda pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo pukul 11.00 ini.

Penulis: Edi Irawan-Jhon D. Damanik

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *