Tawuran di Belawan, Benarkan Sudah Jadi Tradisi?

IMG-20240310-164257

Belawan, TRIBRATA TV

Tawuran antar pemuda yang bergejolak belakangan ini di Belawan Sumatera Utara bukanlah hal baru. Kegaduhan ini disinyalir sudah lama berlangsung lama, sejak 40 tahun silam.

IMG-20240227-124711

Tanpa dilatarbelakangi masalah yang jelas, tawuran antar pemuda sudah ada sejak tahun 1970-an di kawasan pesisir Kota Medan ini.

Pertanyaannya, kenapa tawuran secara turun menurun ini terus terjadi. Mari kita ulas, apa sebenarnya yang menyebabkan tawuran di Belawan masih berlanjut sampai saat ini?

Tawuran di Belawan asal mulanya terjadi di Jalan TM Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Di lokasi itu, kelompok pemuda dari Gudang Arang dan Belawan Lama kerap melakukan tawuran. Tawuran itu berlangsung setiap saat dan kapan saja.

Ternyata, kericuhan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi yang jelas itu, seakan menjadi sebuah ajang tradisi atau kebiasaan bagi masyarakat yang tinggal dipinggiran pantai ini. Bayangkan saja, tanpa ada angin dan hujan, dua kelompok pemuda bisa secara tiba-tiba bertikai ditengah jalan umum.

Anehnya, tawuran yang kerap terjadi sejak dulu itu, seakan menjadi budaya tersendiri bagi masyarakat Belawan.

Buktinya, orang tua yang memiliki peran utama menjaga anaknya malah membiarkan dan menyaksikan aksi tawuran tersebut sebagai tontonan.

Tanpa kita sadari, tawuran itu akhirnya semakin meluas ke seluruh kawasan di Kecamatan Medan Belawan. Sehingga, dampak dari kegaduhan yang kerap terjadi, menimbulkan banyak kerugian secara luas yang dirasakan masyarakat.

“Kami sudah tidak heran, kalau tawuran ini sering terjadi di Belawan. Karena setahu saya, tawuran ini sudah berlangsung sejak tahun 70-an,” cerita seorang warga Belawan, Sabtu (24/7/2021).

Menurut pria berusia 52 tahun ini, tawuran yang sempat bergejolak sejak belakang ini, bukan akibat perselisihan pribadi atau perebutan kekuasaan. Tapi, keributan ini sudah menjadi kebiasaan pemuda yang sengaja membuat onar di tengah-tengah masyarakat.

“Capek kita cerita tawuran. Yang jelas, tanpa ada masalah, tiba-tiba mereka sudah tawuran. Parahnya, orang tua mereka malah membiarkan anak-anaknya ikut tawuran. Makanya anak – anak itu senang kalau sudah tawuran,” beber pria yang tinggal di Belawan Lama ini.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini mengaku, tawuran yang sudah berlangsung sejak 40 tahun lalu, dianggapnya bukanlah tawuran yang didasari perselisihan atau dendam antarkelompok. Melainkan, kegaduhan yang memang menjadi tradisi dan kebiasaan masyarakat di Belawan.

“Polisi selama ini sudah bersusah payah melakukan pertemuan dan pembinaan dengan unsur masyarakat, bahkan telah menindak para pelaku tawuran. Tapi, memang sudah menjadi budaya bagi masyarakat untu tawuran ini, sehingga tidak berhenti juga tawuran dari dulu sampai sekarang,” tuturnya.

Jadi, kata nelayan ini, siapapun yang menjadi Kapolres di Belawan, menurutnya tawuran bakal akan terjadi di Belawan. Berdasarkan pengalaman yang sudah dilaluinya, tawuran yang terus menerus bergejolak bahkan sudah banyak memakan korban jiwa.

“Kita tidak usah heran. Siapapun yang menjabat Kapolres di Belawan pasti akan merasakan tawuran. Bahkan, sekitar 8 tahun lalu, tawuran sampai mengakibatkan ada korban meninggal dunia. Ini fakta mengapa tawuran yang selalu terjadi di Belawan dari dulu sampai saat ini,” tutupnya. (P.Sitorus)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *