Labusel, TRIBRATA TV
Menanggapi ketiadaan buku pelajaran di SDN 112227 Rasau Kecamatan Torgamba, Kabid SD Dinas Pendidikan Labuhanbatu Selatan (Labusel), Amin Rambe mengaku sudah memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.
“Kepala sekolahnya sudah kami panggil kemarin,” kata Amin Rambe, Rabu (22/7/2020).
Dari keterangan kepala sekolah, Hj Nurliani,S.Pd, kekurangan buku pelajaran itu disebabkan jumlah murid tahun ini meningkat sementara jumlah buku pelajaran tidak bertambah.
“Tahun lalu murid kelas tiga berjumlah 30 orang, tahun ini menjadi 37, kelas empat 30 menjadi 39, kelas enam 32 menjadi 39. Hal itulah yang membuat kekurangan buku pelajaran,”tutur Amin Rambe.
Namun ia tidak menjelaskan peningkatan itu disebabkan adanya murid baru pindahan atau murid yang naik kelas. Sebab jika peningkatan itu karena naik kelas, tentu sudah bisa diprediksi sebelumnya.
Sementara pengamat pendidikan, Leo Janner Hasibuan,SH menilai alasan kepala sekolah tersebut tidak masuk akal. Sebab pembelian buku pelajaran dilakukan lima tahun sekali dengan setiap tahun ajaran baru dilakukan pembelian untuk penambahan buku yang kurang.
Padahal di sekolah tersebut tercatat nilai pembelian buku pelajaran di tahun 2019 terbilang banyak senilai Rp28.861.000. Jumlah itu sudah dibayarkan pihak sekolah kepada perusahaan distributor buku pada triwulan kedua 2019.
Dari data 2019 tercatat pembelian buku-buku oleh SDN 112227 sebagai berikut di kolom 1.a.2 jumlah buku dibelanjakan sebanyak 688 eksampler buku dengan bobot biaya Rp20.048.900. Di kolom 1.b.2 jumlah buku yang dibelanjakan sebanyak 13 eksampler dengan pagu anggaran Rp226.100. Serta di kolom 1.c.2 Jumlah buku yang di belanjakan sebanyak 217 eksampler dan biaya anggaran Rp8.586.000.
Sementara belanja perpustakaan senilai Rp28.860.800.(Sulaiman Malaka)
