IMG-20240409-WA0045

Biadab, Pacari Nenek, Cucu Dicabuli

IMG-20240409-WA0076

Medan, TRIBRATA TV
Hampir setahun setengah menjalin cinta, SP alias TN (54) tak menyadari kelainan seksual kekasihnya RG (25). Belakangan diketahui, pria yang dikenalnya dari balik jeruji LP Tanjung Gusta ini, ternyata pengidap pedofilia alias suka pada bocah sesama jenis.

Perilaku bejad pria asal Curai, Pangkalan Brandan ini terungkap, Senin (8/7/2019) sore, setelah salah seorang korbannya GI (8), bercerita kepada orangtuanya SC (25), bahwa RG memaksanya dan anak-anak tetangga lainnya untuk melakukan oral seks.

IMG-20240227-124711

Mirisnya, aksi cabul itu dilakukan RG di kediaman SC, di Dusun Kuala Deli 6 Lahan Garapan Desa Sampali, Percut Sei Tuan.

Perilaku serupa juga diungkapkan bocah lain berinisial GA (10) kepada ibunya HL (33) dan ayahnya AL (47) dan diamini beberapa anak lainnya.

Mendengar pengakuan beberapa bocah tersebut, warga pun mencari RG. Begitu pria tersebut terlihat, warga langsung menginterogasinya. RG akhirnya tak bisa berdalih lagi dan mengakui semua perbuatannya.

Warga yang emosi kemudian menghakiminya hingga babak-belur sebelum menyeretnya ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (9/7/2019) dinihari.

Ditemui di Polsek Percut Sei Tuan, keluarga korban mengaku geram dengan ulah RG. Pasalnya beberapa korban saat ini merasa trauma.Dari pengakuan korban kepada keluarganya, RG memaksa anak lelaki mereka untuk melakukan oral seks hingga pelaku klimaks.

Para korban yang biasa bermain di rumah IC (putri SP), ke kamar lalu menutup mata bocah tersebut dengan kain. Setelah itu, dia pun menyodorkan kemaluannya ke mulut korban.

“Mereka gak ada diiming-imingi uang atau jajan sama si pelaku, tapi diancam akan dibacok pakai parang kalau ulahnya diceritakan kepada orang lain. Rupanya, anak-anak yang jadi korbannya ngadu, dua orang sudah dipaksa mengisap kemaluannya, dua lagi lari. Salah satunya, anak perempuan tetangga kami juga,” kata AL, orangtua (GA) di Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (9/7/2019) siang.

Menurut AL, selain GI dan GA ada dua bocah lagi yang belum sempat diperlakukan tak senonoh oleh pelaku, juga bersaksi serupa.

“Bocah yang perempuan sempat disuruh buka baju dan untuk dilihat apakah payu daranya sudah tumbuh, kalau sudah tumbuh, pelaku menciuminya. Bocah perempuan itu gak mau dan langsung lari. Warga pun dongkol lalu melapor ke Kepling dan nunggu pelaku pulang. Soalnya dia pacar nenek korban,” katanya.

Warga yang sudah kesal begitu melihat RG pulang jalan-jalan dengan TN langsung menghakimi RG terlebih dahulu. Emosi orangtua korban pun tak terbendung begitu mengetahui ulah RG. Terlebih, TN yang mengajak kekasihnya itu menginap di rumah SC.

Janda 10 anak dan 16 cucu itu terkejut saat mengetahui pacar brondongnya tega mencabuli bocah tetangga bahkan cucunya sendiri.

“Awalnya saya gak tau. Kami masih jalan-jalan sama dia. Rupanya sore, anak saya dan tetangga sudah heboh. Pas kami pulang malam, dia ditanyai dan sempat gak mengaku. Setelah dipukuli baru ngaku,” kesal TN.

Selain kesal dan geram, TN juga mengaku sedih. Sebab, pacarnya itu dipukuli warga hingga babak belur.
“Helm pun sampai pecah mukul dia. Memang gak ada kali lah otaknya. Tapi aku ngeri dan sampek gak bisa bilang apa-apa lagi waktu dia dipukuli gitu,” ujarnya.

Padahal, sambung TN, beberapa hari lagi mereka berencana pindah ke Aceh dan menetap di sana. RG mengajaknya untuk bekerja di Aceh.

“Rabu besok dia seminggulah sudah tinggal di rumah menantu saya. Jadi karena waktunya sebentar, saya ajaklah tinggal di rumah anak saya ketimbang kos atau ngontrak, apalagi dia belum bekerja. Sedangkan saya kemaren kerja di mebel dan gajinya murah kali hanya Rp 48 ribu, makanya saya juga mau diajak ke Aceh,” tuturnya.

TN juga mengatakan bahwa hubungan asmaranya dengan RG sudah diketahui anak-anaknya. Meski sempat ragu, RG akhirnya berhasil meyakinkan TN dan anak-anaknya.

“Sudah saya bilang sama dia, kalau usia kami beda jauh dan dia juga sudah bilang ke anak saya kalau dia serius mau nikahi saya. Kami sudah sekitar setahun setengah pacaran, tapi gak tau kalau dia kayak gini. Tapi teringat saya, dia pernah disodomi orang juga sewaktu usia 5 tahun,” bebernya.

Akibat kejadian ini, TN mengaku putus harapan untuk membina bahtera rumah tangga bersama RG. TN mengaku lepas tangan dan memilih untuk mendukung keluarganya serta para korban.

“Saya sudah beritahukan kelakuannya ini sama ayahnya. Ayahnya lepas tangan, jadi biar ditanggunya sendiri di penjara. Dulu pun saya kenalnya sewaktu dia di penjara. Tapi kasusnya lain, dia dipenjara karena kasus keributan masalah harta dengan keluarganya,” ucap Titin.

Hingga menjelang sore, GI bocah lelaki kelas 2 SD dan GA bocah kelas 4 SD bersama orangtuanya masih diperiksa di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polsek Percut Sei Tuan.

Panit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Ipda Supriadi saat dikonfirmasi, membenarkan diamankannya pelaku cabul yang dilakukan oleh tersangka, RG.

“Tersangka diamankan warga dan dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan. saat ini saksi dan para korban masih diperiksa,” sebutnya. (zak)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *