Simalungun, TRIBRATA TV
Warga Tanjung Hataran menuding adanya kejanggalan dalam penanganan warga mereka yang sedang di rawat di Rumah Sakit Umum Perdagangan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Oleh sebab itu,aksi unjuk rasa dilakukan warga Tanjung Hataran Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun,Senin (6/7/2020) di depan RSU Perdagangan.
Kedatangan puluhan warga tersebut guna meminta Tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Simalungun mengeluarkan warga Tanjung Hataran yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Perdagangan akibat terpapar virus Corona.
“Keluarkan keluarga kami, ini sudah 33 hari di karantina kasihan keluarga mereka yang tinggal dikampung. Keluarga merekapun tidak diperhatikan pemerintah terkait kebutuhan keluarganya, Ini ada satu orang anak hidupnya terlantar karena kedua orang tuanya di isolasi,” teriak para demonstran.
Menurut Koordinator Aksi Horas M Sitorus,alasan puluhan warga untuk meminta mengeluarkan warganya dari Rumah Sakit Umum Perdagangan disebabkan adanya kejanggalan dalam perawatan terhadap warga tersebut yang sudah berlangsung 33 hari.
“Sudah menjalani kalau tidak salah enam kali Swab tetapi penanganannya hanya begitu saja,” ungkapnya.
Ia kemudian mempertanyakan keseriusan pihak GTTP Covid-19 Kabupaten Simalungun dalam perawatan warga Tanjung Hataran.
Masih kata Horas, berdasarkan bukti yang ditemukan pihaknya, ia tidak yakin warga yang sedang dirawat tersebut terpapar positif Covid-19.
“Kami minta agar bisa kami bawa pulang dan isolasi nandiri serta melakukan swab mandiri atas dana kami sendiri,”ucapnya
Sementara itu,PLT Kadis Kesehatan Pemkab Simalungun dr.Lidya Saragih mengatakan,pihaknya sudah melakukan Swab sebanyak lima kali dan hasilnya Positif.
“Hingga hari ini kami sudah merawat mereka selama dua puluh sembilan hari,”kata PLT Kadis Kesehatan itu.
Masih kata Lidya,pihaknya masih merawat warga Tanjung Hataran sebanyak empat belas orang.(Red)