IMG-20240409-WA0045

LAN Gelar Sosialisasi Anti Narkoba di Kecamatan Parmaksian Toba

IMG-20240409-WA0076

Toba, TRIBRATA TV

Sosialisasi anti narkotika terus dilaksanakan Lembaga Anti Narkotika (LAN) Toba yang bekerja sama dengan DPRD Provsu dan BNN Pematang Siantar. Hal ini dilakukan melihat tingginya kasus narkoba di Provinsi Sumatera Utara.

IMG-20240227-124711

Dari data, Kabupaten Toba berada di peringkat dua se-Sumut.

Dalam sosialiasi yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kecamatan Parmaksian ini disambut hangat warga, Jumat (1/7/2022).

Camat Parmaksian Paiman Butar-butar, mengucapkan terima kasih akan sosialisasi bahaya narkoba yang bertema “Lawan Narkoba dan Menjadi Pelaku Inovasi yang Kreatif dan Produktif”.

“Kami akan memantau 11 desa di Kecamatan Parmaksian terkait dugaan peredaran narkoba. Namun kami tetap aktif sosialisasikan melalui desa setempat. Kami berkordinasi dengan pihak Satnarkoba Polres Toba, LAN Toba,” katanya.

Sementara R.E, seorang mantan pemakai narkoba mengajak untuk melawan narkoba tak cukup hanya dengan opini, harus ada sosialisasi pencegahannya.

“Untuk melawannya harus ada sugesti kuat. Contohnya seragam sekuriti yang mirip polisi membuat sugesti bagi para pemakai narkoba, akhirnya mereka takut karena banyak polisi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan narkoba bisa merusak hidup anak muda. “Jauhi narkoba, hargai masa mudamu. Saya dan teman-teman yang sudah hijrah dari narkoba, hanya minta kiranya pihak perusahaan bisa membantu memberikan lapangan pekerjaan pada kami,” tandasnya.

Wilson Napitupulu,SE selaku Ketua LAN Toba mengatakan sosialisasi Perda Provsu Nomor 1 tahun 2019 dilakukan memgingat kasus narkoba di Kabupaten Toba sudah sangat meresahkan. “Seperti film Batak yang viral sekarang “Ngeri-ngeri sedap”. Jadi Ngeri Kalilah Narkoba Toba ini! Kita peringkat dua se Sumut. Sebagai informasi, kasus narkoba tahun 2021 sebanyak 40 kasus dengan 62 korban,tahun 2022 hingga bulan Mei 13 kasus dengan 15 korban. Mari bersama-sama warga di 11 desa di Kecamatan Parmaksian mencegah penyebarannya,” ajaknya.

Harianto Butar-butar mewakili Satpol PP, mengaku setiap melakukan operasi kasih sayang mereka selalu menemukan berada tempat hiburan. “Bahkan kami temukan senjata tajam seperti pisau-gear motor bahkan kondom,” ujar Harianto.

Ia berharap kepada orangtua lebih ekstra mengawasi anak-anaknya agar meminimalisir generasi muda terjerumus pada narkoba.

Sedang Anggota DPRD Provsu Viktor Silaen mengatakan, narkoba ini sangat identik dengan kejahatan seksual. “Sebulan lalu saat bertugas ke Sibolga, sekitar jam 1 malam melintas di depan sebuah hotel saya melihat pasangan laki-laki dan perempuan yang masih dibawah umur,” ujarnya.

Di Tapanuli Tengah menurutnya, beberapa desa telah membuat Perdes bagi warga yang ketahuan memakai narkoba akan dikeluarkan dari desa.

“Kami saat ini tengah memperjuangkan pusat-pusat rehabilitasi narkoba yang gratis,” tambahnya.

Sedang Kepala BNN Pematang Siantar Dr.Tuangkus Harianja mengaku bangga anggota DPRD Provsu sedang memperjuangkan 1.000 korban narkoba menjalani rehab gratis.

“Mari kita bersama razia tempat hiburan, juga tempat lain yang kemungkinan pemakai narkoba. Mari kita dukung, daripada membayar biaya Rp3 juta untuk rehab,lebih baik kita bersama perangi narkoba,” tandasnya.

Ia mengajak desa dan sekolah terus menyosialisasi anti narkoba. “Pak kades dan kepala sekolah masa sih tidak ada dana untuk membuat spanduk ukuran 4 meter? buatlah Pak Camat,pak Kades, Pak kepala sekolah, pastikan kecamatan, desa, sekolah kita bersih narkoba,” ajaknya. (Berlin Yebe)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *