Hari Lahir Pancasila: Peranan Jurnalis dalam Mengawal Bhineka Tunggal Ika

IMG-20240310-164257

Bung Karno, pelopor dan tokoh utama pendiri negara Indonesia, memiliki semangat yang kuat terhadap persatuan dalam keberagaman Indonesia. Baginya, keberagaman adalah realitas yang ada, sementara “tunggal ika” adalah cita-cita yang ideal.

Dalam salah satu tulisannya, Bung Karno menyatakan, “Entah bagaimana persatuan itu tercapai, entah seperti apa bentuknya, yang pasti kapal yang membawa kita menuju Indonesia merdeka adalah kapal persatuan” (Di Bawah Bendera Revolusi, hal. 21).

IMG-20240227-124711

Pandangan Bung Karno tentang persatuan dalam keberagaman diungkapkannya dalam sidang pleno I BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945). Ketika ditanya oleh Ketua BPUPKI, KRT dr Radjiman Wediodiningrat, tentang dasar negara yang akan dibentuk, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika sejak awal dimaksudkan sebagai dasar negara, bukan sekadar pilar negara seperti yang lebih populer saat ini. Oleh karena itu, Bung Karno menjawab pertanyaan tersebut dengan kalimat, “Dasar philosofische grondslag atau suatu weltanschauung di atas mana kita mendirikan negara Indonesia.”

Ucapan dan sikap Bung Karno tersebut mencerminkan pentingnya keberagaman dalam menciptakan kesatuan dalam bangsa Indonesia.

Dalam negeri yang kaya akan keberagaman suku, adat, budaya, dan agama, Pancasila menjadi landasan dan pemersatu bangsa. Bhineka Tunggal Ika, motto nasional yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, menjadi panduan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan. Dan dalam mengawal Bhineka Tunggal Ika, peran jurnalis tidak dapat diabaikan.

Sebagai penyampai informasi kepada masyarakat, jurnalis memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pandangan dan sikap pembaca melalui karya jurnalistik mereka. Melalui tulisan, liputan, dan opini yang mereka hasilkan, jurnalis dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang arti penting Bhineka Tunggal Ika serta menghindari terjadinya konflik yang berpotensi merusak persatuan.

Peran jurnalis dalam mengawal Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting. Pertama, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai keberagaman dan menghormati perbedaan. Melalui pemberitaan yang obyektif dan cerdas, jurnalis dapat menggambarkan kekayaan budaya dan adat yang dimiliki Indonesia dengan menghindari bias atau diskriminasi.

Kedua, jurnalis berperan sebagai pengawas dan penjaga kebenaran. Mereka harus kritis dan objektif dalam melaporkan berita, menghindari penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Dengan menganalisis fakta dengan cermat, jurnalis dapat mencegah konflik yang berpotensi timbul akibat ketidakpahaman atau provokasi yang tidak bertanggung jawab.

Selanjutnya, jurnalis juga memiliki tugas untuk memberikan ruang suara kepada semua elemen masyarakat. Mereka harus mengupayakan representasi yang seimbang dan inklusif dalam pemberitaan mereka, memberikan kesempatan kepada berbagai suku, agama, dan kelompok untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka. Dengan demikian, jurnalis dapat menciptakan platform dialog yang harmonis dan memperkuat persatuan di antara beragam kelompok masyarakat.

Bagaimana jurnalis dapat berperan dalam mengawal Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat? Pertama, mereka harus memprioritaskan integritas dan etika jurnalistik. Berpegang teguh pada prinsip kebenaran, objektivitas, dan keadilan dalam setiap pemberitaan yang mereka lakukan. Mereka harus menghindari sensasionalisme yang dapat memecah belah masyarakat dan menjaga integritas profesi jurnalis.

Selain itu, jurnalis harus aktif dalam mendukung dan mempromosikan kegiatan yang mendorong toleransi dan dialog antarbudaya. Mereka dapat melibatkan diri dalam kegiatan sosial, seminar, atau diskusi yang membahas isu-isu keberagaman dan pentingnya menjaga persatuan. Dengan melakukan hal ini, jurnalis dapat menjadi agen perubahan yang positif dan memperkuat semangat Bhineka Tunggal Ika.

Sebagai penutup, harapan penulis adalah agar peran jurnalis dalam mengawal Bhineka Tunggal Ika semakin diperkuat. Dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menjalankan tugas jurnalistik dengan integritas dan etika yang tinggi, jurnalis dapat berkontribusi pada kemajuan pembangunan bangsa. Masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam akan semakin kuat dan bersatu jika jurnalis memainkan peran mereka dalam mempromosikan dan mengawal Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis adalah Kaperwil Tribrata TV Kalimantan Selatan.

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *