Labuhanbatu, TRIBRATA TV
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan sebutan PAM SIMAS, merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat.
PAM SIMAS yang dibangun tahun anggaran 2020, jadi polemik ditengah nasyarakat Desa Sei Sentosa, untuk kebutuhan air bersih. Sehingga diadakan Musyawarah Desa di Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sei Sentosa Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera, Senin, (29/5/2023).
Hal tersebut diduga dipicu, akibat sebahagian air tidak lancar disalurkan ke rumah warga.
Salah satu warga Dusun III Desa Sei Sentosa, Fendi sebut terkait hal ini, ia merasa kecewa.
Ia merasa dianak tarikan selaku warga asli kelahiran Desa Sei Sentosa. Pasalnya sejak beroperasinya PAM SIMAS di Desa Sei Sentosa, sampai saat ini masih belum juga dialirkan ke rumah. Sementara ada warga yang baru berdomisili di Desa Sei Sentosa sudah dialirkan.
Hal senada juga diaminkan, dan diakui warga lainnya, sebut saja, Erwin yang juga domisili tidak jauh dari lokasi PAM SIMAS. Ia mengatakan, juga merasa sangat kecewa dengan management PAM SIMAS Desa Sei Sentosa.
“Saya selaku pelanggan juga menyesalkan. Justru di saat kemarau dan Hari Besar, malah airnya kurang lancar, seakan memaksakan kapasitas pemasangan,” katanya.
Wakil Ketua BPD Desa Sei Sentosa, Azli Simanjuntak, AMK dimintai keterangannya terkait hal tersebut mengatakan, berdasarkan keterangan salah satu pengurus sewaktu rapat pertemuan, kapasitas maksimum pemasangan 80 pelanggan, sementara peninjauan dilapangan warga pengguna sudah sampai berjumlah 126 KK.
Dikatakan lagi dikutip dari keterangan salah satu pengurus mengatakan, sewaktu kunjungan Konsultan mengatakan, bisa melebihi dari batas maksimum kapasitas. Sebutnya.
Sementara Kepala Desa Sei Sentosa, Ridwan Nasution mengatakan hal ini tidak usah terlalu dibesarkan, cuma hanya kesalahpahaman saja. (Kholik)