Bungo,TRIBRATA TV
Keluarga Alm Ade Putra, karyawan PT Bina Mitra Makmur yang tewas diduga akibat menghirup gas saat bekerja menuntut perusahaan itu transparan mengungkap peristiwa itu.
Sanita, ibu kandung korban dan Ayup, paman korban warga Desa Tanjung Menanti Kecamatan Bathin II Kabupaten Bungo, Jambi mendesak perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) itu terbuka menjelaskan peristiwa yang menimpa anaknya pada Kamis (5/5/2022) lalu.
“Kami keluarga besar sampai saat ini masih bertanya-tanya apa yang terjadi pada anak kami,” ujar Sanita, Minggu (15/5/2022).
Mereka menilai perusahaan itu tidak transparan menyampaikan kepada keluarga penyebab kematian anak mereka. “Walau saat ini polisi masih menyelidikinya, namun pihak perusahaan harusnya bisa memberikan penjelasan kepada keluarga,” tambah Ayub.
Kecurigaan keluarga kata Sanita, karena anaknya, Ade Putra diketahuinya bertugas sebagai mandor bukan pada bagian biogas. Karenanya, keluarganya heran mengapa Ade Putra ditemukan meninggal di area biogas.
Mereka mencurigai ada yang memerintahkan anaknya bertugas di area tersebut sehingga ia bisa masuk ke area tersebut. “Tugasnya bukan di sana (biogas), setahu saya dia mandor,” ujar Sanita.
Menurut Sanita, pada hari keempat almarhum meninggal datang utusan dari PT BBM yang membawa berkas untuk ditandatangani. Mereka minta Yessi, istri almarhum menandatanganinya.
“Katanya untuk mempermudah urusan yang berkaitan dengan hak-hak almarhum,” katanya.
Belakangan diketahui salah satu poin yang ditandatangani berbunyi,”keluarga korban tidak akan melakukan penuntutan di belakang hari”. (lsihombing)
