Tuntutan Orangtua Murid Sekolah Methodist Ditolak Yayasan

IMG-20240310-164257

Medan, TRIBRATA TV

Kendati tuntutan para orang tua murid sudah dijembatani anggota DPRD Komisi D Deli Serdang, namun pihak sekolah atau YPGMI Antiokhia Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara tidak memenuhi permintaan pengurangan uang sekolah 50 persen. Permintaan ini terkait dengan pandemi Covid-19 yang menyebabkan para orang tua kesulitan keuangan.

IMG-20240227-124711

Hal itu diketahui saat para orang tua murid kembali mendatangi sekolah, Sabtu (2/5/2020) untuk mengetahui jawaban pihak sekolah.

Menurut para orang tua, yayasan tetap ngotot dan tidak sanggup memenuhi tuntutan mereka. “Yayasan hanya sanggup mengurangi paling besar Rp80 ribu dari nominal SPP, untuk reguler,” kata seorang ibu dengan nada kesal.

Kemudian pengurangan untuk kelas plus sebesar Rp160 ribu hanya di bulan Mei dan Juni 2020 saja. Selanjutnya untuk pengurangan uang semester pihak yayasan hanya sanggup memberikan keringanan sebesar Rp100 ribu untuk kelas reguler.

Para orang tua yang hadir dalam pertemuan tersebut merasa sangat kecewa atas keputusan pihak sekolah atupun yayasan Methodist-An. Para orang tua ini mengaku tidak akan berhenti berjuang sampai tuntutan mereka dikabulkan pihak sekolah. “Pandemi Covid 19 ini sangat membebani ekonomi kami,” ujar mereka.

Berdasarkan pengamatan media ini di lapangan para orang tua menilai pihak yayasan tidak punya hati nurati maupun rasa empati. Bahkan mereka menilai ada yang tidak beres dengan sekolah atau yayasan tersebut.

“Yayasan mengambil keputusan sepihak dan kami orang tua tetap menuntut keringanan” ungkap orang tua dengan nada kecewa.

Anggota DPRD Deli Serdang yang membidangi pendidikan, Gambo Tarigan membenarkan para orang tua kecewa atas jawaban pihak sekolah.

“Pihak sekolah mengatakan bahwa yang bisa diberikan saat ini yang sebelumnya Rp50 ribu menjadi Rp80 ribu untuk reguler dan Rp160 ribu untuk yang plus”, ungkap Gambo

Ditambahkan lagi untuk uang semester yang sebelumnya diminta para orang tua digratiskan karena saat ini murid belajar di rumah dengan sistem daring, namun tidak diberi potongan oleh yayasan. “Reguler Rp200 ribu dan tidak ada potongan dan orang tua murid merasa tidak senang”, tambahnya.

Namun demikian ada juga opsi atau jalan keluar yang dibuat sekolah yaitu jika ada orang tua merasa terbebani dengan kondisi ekonomi maka pihak yayasan membuka diri dengan menemui kepala sekolah masing-masing. “Kalau memang ternyata orang tua merasa tidak mampu atau terbebani dengan covid 19 ini tolong jumpai kepala sekolah masing-masing untuk memohon keringanan”, kata Gambo.

Sebelumnya, puluhan orangtua siswa mendatangi pihak sekolah dan Yayasan untuk menyampaikan tuntutan mereka pada Sabtu (2/5/2020) pekan lalu. Para orang tua siswa ini diterima perwakilan yayasan, Lily dan guru-guru sekolah lainnya.

Pengurus sekolah dan yayasan kemudian mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa yang juga turut dihadiri anggota DPRD Komisi D Deli Serdang, Gambo Tarigan yang membidangi pendidikan.

Pengurus Yayasan Katena tidak bersedia ditemui awak media untuk konfirmasi. (Bonni T Manullang)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *