Puluhan Tahun Derita Gangguan Jiwa Akibat Narkoba, Kapolres Batu Bara Bantu Perobatan

IMG-20240409-WA0076

Batu Bara, TRIBRATA TV

Miris melihat nasib seorang kakek Abdul Muis (80). Dimasa tuanya, ia harus menanggung beban mengasuh sang anak yang sakit saraf, sedangkan dirinya tidak punya penghasilan apa – apa, hanya memgharap belas kasihan dari warga sekitar.

IMG-20240227-124711

Mendengar informasi dari Bhabinkamtibmas Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh Batu Bara,Kapolres Batu Bara, AKBP Ikhwan Lubis langsung terketuk hatinya. Ia mengunjungi kediaman Kek Abdul Muis dan anaknya Muhammad Hanafi yang sudah puluhan tahun dikurung di dalam kamar.

AKBP H. Ikhwan Lubis membantu memfasilitasi kartu BPJS Penderita Gangguan Syaraf yang tidak bisa berobat karena menunggak membayar iuran .

Hal ini disampaikan Kapolres pada saat kunjungannya melihat pemuda Hanafi (32) yang menderita gangguan jiwa di Desa Pulau Sejuk Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batu Bara , Sabtu (9/5/2020).

Turut serta dalam kunjungan ini Kasat Lantas AKP Eridal, Kapolsek Lima Puluh Iptu Rusdi, Kepala Puskesmas Simpang Dolok dr. Dina, Kades Pulo Sejuk Siswanto, Babhinkamtibmas dan tokoh masyarakat.

Menurut keterangan Kades Siswanto, Hanafi tinggal hanya berdua dengan orang tuanya Abdul Muis tanpa pekerjaan sementara ibunya bernama Maimunah telah meninggal dunia gantung diri karena keluarga malu melihat anaknya mengalami gangguan Jiwa, dan tidak terima kalau anak kandungnya harus dikurung.

Sementara Dokter Dina, mengatakan kalau tunggakan iuran BPJS Hanafi sebesar Rp2.000.000 jika dibayar maka Hanafi dapat dirujuk berobat ke RS.Jiwa.

Mendengar ini Kapolre meminta agar Ka Puskesmas Simpang Dolok segera memproses kartu keanggotaan BPJS Hanafi dan Kapolres yang akan menanggung semua biayanya.

Disela tangisnya menerima bantuan sembako dan uang dari Kapolres, Abdul Muis menceritakan perihal kehidupannya dengan anaknya yang mengalami gangguan jiwa ini.

“Anak saya mengalami gangguan sekitar 18 tahun lalu saat berumur 14 tahun. Ia sempat kecanduan narkoba jenis ganja dan Pil Koplo”, katanya sambil terus menangis .

“Melihat kondisi anak ketiganya yang demikian ini, isteri saya tak kuat menahan malu dan menggantung diri dua tahun lalu”, katanya terbata bata.

“Sejak saat itu kami mulai mengurung Hanafi dalam kamar karena sering menimbulkan gangguan pada rumah tetangga”, kata Abdul Muis.

Kapolres mengatakan pihaknya merasa prihatin melihat nasib keluarga ini dan berharap bisa melanjutkan perobatan Hanafi.

Sementara Abdul Muis mengucapkan terima kasih kepada Kapolres yang telah memberikan bantuan kepada keluarganya.

Dalam waktu dekat M Hanafi segera dibawa berobat ke rumah sakit jiwa, karena masih besar harapan Hanafi dapat sembuh. (Plk)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *