Sadis, Kepala Bayi 4 Bulan Dianiaya Ibu Kandung Hingga Penyok

IMG-20240409-WA0076

Tapsel, TRIBRATA TV
Polisi mengamankan seorang bayi berusia 4 bulan berinisial RS. Bayi itu merupakan korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri PS alias Priska (27), warga Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Tidak diketahui kapan tepatnya penganiayaan itu terjadi. Namun akibat penganiayaan itu, kepala sang bayi sampai penyok.

IMG-20240227-124711

Upaya pengamanan bayi tersebut dilakukan setelah Polisi mendapatkan laporan pada Kamis 12 Maret 2020 kemarin. Polisi mendapatkan informasi itu melalui personel Bhabinkamtibmas Polsek Batang Angkola.

“Ada laporan warga yang menyebutkan seorang bayi dianiaya ibu kandungnya. Setelah diperiksa Bhabinkamtibmas kita, ternyata benar. Bayi itu dipukul ibunya dengan tangan di bagian kepala, hingga dahinya penyok ke dalam,”sebut Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Irwa Zaini Adib, Jumat (13/3/2020).

Setelah mendapat laporan tersebut, Kapolres langsung memerintahkan Kapolsek Batang Angkola dan Bhayangkari untuk menyelamatkan bayi tersebut. Bayi itu pun dijemput dan dibawa ke Puskesmas Sayurmatinggi lalu kemudian dirujuk ke RSU Sipirok.

Keluarga korban tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS. Karenanya untuk sementara semua biaya perawatan bayi tersebut di tanggung Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Tapsel Ny. Dewi Irwa.

“Saat ini kita sedang mengurus BPJS Kesehatan untuk korban,” tukasnya.

Sementara untuk tersangka yang merupakan ibu kandung korban, Polisi masih melakukan pemeriksaan kejiwaannya.

Motif penganiayaan ini menurut Kapolres, dilatarbelakangi kekesalan pelaku terhadap suaminya MS (63). Sang suami diakui pelaku sering menganiaya anak pelaku dari perkawinan pertamanya. Anak tersebut kini duduk di kelas 2 sekolah dasar.

“Pelaku ini sudah dua kali menikah. Di pernikahan pertama dia punya anak yang sekarang sudah kelas dua SD. Kalau dari suaminya sekarang, korban memiliki 3 orang anak, termasuk korban RS. Jadi pelaku diduga menganiaya korban sebagai bentuk kekesalan pada suaminya yang kerap menganiaya anak dari suami pertamanya,” tandasnya. (dt)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *