Asahan, TRIBRATA TV
Mengaku tak pernah menikmati fasilitas jalan yang layak untuk dilalui, belasan warga Desa Pamatang Sei Baru Kecamatan Silo Laut Kabupaten Asahan melakukan aksi protes, Senin (25/01/2021) sore.
Menurut warga, kondisi jalan rusak sudah mereka alami puluhan tahun silam hingga saat ini.
“Jalan ini dari sejak kami masih kecil, bahkan belum lahir tidak pernah diperbaiki. Bahkan kata kakek-kakek kami dulu, jalan ini memang ga pernah tersentuh pembangunan,” aku Hanan Sambas, salah seorang warga ditemui.
Diakuinya lagi, kondisi jalan seperti itu menyebabkan mereka sulit untuk beraktivitas. Seperti menjual hasil bumi maupun anak sekolah.
“Serba salah. Panas berabu, kalau hujan berlumpur. Padahal jalan ini satu-satunya akses buat kami, baik menuju Kota Kisaran maupun ke Tanjung Balai. Yang kasihan anak-anak kami mau sekolah. Kalau hujan, kotor semua bajunya. Dan gak sedikit karna kena lumpur harus pulang bahkan tak jadi sekolah karena jatuh kena lumpur,” ungkapnya.
Karena itu pulalah, lanjut Hanan, dirinya bersama warga melakukan aksi protes di lokasi, untuk menarik perhatian pihak terkait, terlebih Gubernur Sumatera Utara.
“Kami dengar ini jalan Provinsi, bukan tanggungjawab orang Kabupaten Asahan katanya. Jadi kami minta perhatian pak Gubernur. Apalagi kami di sini milih pak Edy ( Edy Rahmayadi, Gubsu) pas Pilgubsu kemaren,” akhir Hanan.
“Betul bah. 80 % suara pak Edy di sini. Kami percaya pak Gubernur akan mendengarkan aspirasi kami, dan bersedia memperbaiki jalan kami ini,” timpal Amirudin seraya diamini warga lainnya.
Sementara itu, Rusli Hasim, salah seorang warga sekaligus Badan Pemberdayaan Desa (BPD) Pamatang Sei Baru mengungkapkan, sejumlah usaha telah dilakukan pihak Desa.
“Saat Musrenbang tetap diusulkan, tapi gak terealisasi. Ada sekitar 7 kilo (meter) yang rusak. Mulai dari Dusun 2 sampai 12,” ucap Rusli ditanyai wartawan.
Info diperoleh, adapun ruas jalan yang dimaksud oleh warga itu bernomor 054 Pasar XI Silo Bonto Pematang Silo Baru Batas Kota Tanjung Balai Panjang sekitar 31 KM. (Gon)
