Perbaiki Akhlak, Lapas Pangururan Perkuat Ibadah Online Pada Warga Binaan

IMG-20240409-WA0076

Samosir, TRIBRATA TV

Penjara merupakan tempatnya para penjahat yang sedang menjalani hukuman sehingga momok yang dihindari masyarakat. Disamping sebagai kurungan para narapidana, penjara sebenarnya adalah lembaga pemasyarakatan untuk para warga binaan yang sedang menjalani hukuman.

IMG-20240227-124711

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan yang terletak di Jalan Kejaksaan No.18 Pangururan Kabupaten Samosir saat ini berusaha merubah paradigma bahwa lapas itu menyeramkan.

Lapas yang berpenghuni 57 orang ini meningkatkan pembatasan pengunjung yang datang untuk bertamu, demi turut membantu pemerintah untuk memutus penyebaran covid 19 yang sedang mewabah.

Sebelum pandemi covid 19 mewabah, warga binaan yang mayoritas beragama Nasrani melaksanakan ibadah sebanyak empat kali dalam seminggu dengan mengundang pengkotbah dari luar. Untuk saat ini, dirubah menjadi sistem online dengan zoom yang bekerja sama dengan Gereja Bethel Indonesia.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan, Herry Simatupang SH didampingi Kasubsi Kamtib Franky Togatorop ketika ditemui awak media dikantornya Sabtu (16/1/2021) mengatakan, kegiatan kerohanian ini menjadi awal untuk merubah akhlak dan kebiasaan para warga binaan dengan metode Dipaksa, Terpaksa dan Terbiasa.

“Awalnya para warga binaan kita paksa untuk melakukan ibadah, dengan terpaksa merekapun mengikutinya dan akhirnya keterpaksaan tadi menjadi kebiasaan yang mudah-mudahan bisa mendarah daging untuk diterapkan nantinya setelah keluar dari sini,” ujar Herry.

Disinggung, apakah perkelahian di warga binaan sering terjadi. Kalapas yang pada bulan Januari ini genap satu tahun bertugas di Samosir ini menceritakan, hal tersebut pasti ada tetapi masih sebatas cekcok mulut saja tanpa ada perkelahian bahkan sampai terjadi pemukulan.

“Itulah gunanya kebaktian ini pak, dengan didukung kesamaan yang dipadu dalihan natolu,” terangnya.

“Karena latar belakang yang berbeda-beda, sesekali ada cekcoklah sesama warga. Akan tetapi tidak parahlah dan pasti selesai ditangani Kasubsi Kamtib, jika belum maka naik ke saya dan kita pastikan selesai dengan jalur damai,” tambahnya.

Saat ini pihak Lapas sedang menyusun proposal ke pihak pemerintah daerah untuk ketersediaan lahan yang lebih luas untuk dijadikan lokasi Lapas yang bisa menunjang kegiatan para warga binaan untuk lebih aktif dan memiliki rutinitas yang lebih bermanfaat.

“Kalau bisa Lapas memiliki lahan yang luas, kita bisa berdayakan para warga binaan untuk bertani dan beternak. Karena untuk Lahan saat ini sangatlah sempit dan berada ditengah kota,” ujar Herry Simatupang SH.

Ditambahkan, Lapas Kelas III Pangururan telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kabupaten Samosir dengan kategori “Dapur Layak dan Higienis”. Kabarnya Kalapas selalu menekankan kesadaran hidup bersih kepada warga binaan. (Dodye)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *