Aceh Besar, TRIBRATA TV
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh resmi menetapkan pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030 hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada tahun 2024 lalu. Rapat Pleno KIP Aceh itu berlangsung di The Pade Hotel Aceh Besar, Kamis (9/01/2025).
Ketua KIP Aceh, Agusni AH, mengumumkan bahwa keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2025 dan telah “Menetapkan pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030 dengan perolehan 1.492.846 suara atau (53,27%) dari total suara sah.
Agusni menjelaskan hasil pemilihan akan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) paling lama tiga hari waktu kerja sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 69 huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh jo. Pasal 78 Ayat 2 Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2016.
“Rencananya Jumat (10/1/2025), Insyaallah kami akan menghadap Pak Ketua untuk menyerahkan hasil keputusan ini Selanjutnya menjadi wewenang DPRA untuk mengusulkan pasangan terpilih kepada Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) paling lambat tiga hari kerja setelah menerima berita acara dari KIP Aceh,” katanya.
Sementara Muzakir Manaf sebagai Gubernur terpilih dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah memberikan kepercayaan padanya untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan. Ia berharap seluruh lapisan masyarakat menjaga pentingnya persatuan untuk bersatu.
“Kompetisi telah usai saat ini tidak ada lagi nomor 1 atau nomor 2,yang ada ialah kerjasama, kebersamaan, saling mengingatkan, bahu membahu demi rakyat Aceh yang kita cintai,” imbuhnya.
Ia juga mengajak bersama sama melangkah untuk membawa Aceh menuju masa depan sesuai visi dan misinya. “Ada 9 program gerak cepat dan 21 program kerja perioritas, ada 7 poin misi yang salah satunya, ‘mewujudkan implementasi kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA’.
Bukan hanya itu, Muzakir juga mengajak dan berharap untuk seluruh komponen yang ada mulai dari lapisan masyarakat bawah hingga tokoh publik,tokoh nasional, tokoh agama, tokoh pemuda, budayawan bergandengan tangan untuk membangun Aceh yang Islami, maju, bermartabat dan berkelanjutan.