Hukum  

Ini Kisah YP yang Tewas Dianiaya Karena Dituduh Mencuri

IMG-20240409-WA0076

Simalungun, TRIBRATA TV

Kematian almarhum Youvanry Aldryansyah Purba (21) yang dianiaya di rumah salah seorang manager di PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate Melangir, Nagori Dolok Merangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar pada Minggu (27/12/2020) dini hari sekira pukul 00.40 WIB lalu, menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.

IMG-20240227-124711

Ternyata almarhum pernah mengalami gangguan jiwa. Hal ini disampaikan langsung ibu Youvandry, Sumarni di rumah mereka di Komplek perumahan SD 2 Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Jumat (8/1/2021).

Menurut Sumarni yang anaknya memiliki kekurangan yakni mengalami gangguan kejiwaan. “Gimana seperti orang gila itu,ya sudah mengalami seperti itulah dia (Youvandry), namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah (membaik),cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi, didalam rumah aja sama kami, disuruh pangkas nggak mau, nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu nggak mandi,cakap (bicara) kurang mau lah dia untuk bicara,” jelas Sumarni dengan pandangan mata memancarkan kesedihan.

Ia menceritakan bahwa Youvandry sudah mengalami gangguan kejiwaan selama 3 tahun terakhir ini. Namun karena keterbatasan biaya, keluarga tidak mampu membawanya berobat ditempat rehabilitas untuk gangguan kejiwaan.

“Hanya konseling ke klinik atau dokter syaraf dan hanya mampu mendapatkan obat-obatan dari resep dokter,” kata Sumarni.

Sumarni mengaku ada sedikit perubahan setelah mengkonsumsi obat resep dokter, namun tidak sembuh total. Tetap saja statistik kejiwaannya naik turun, kadang mau dikasih obat kadang tidak. “Jika dirinya merasa demam,Youvandry mau diberi minum obat resep dokter,” tandasnya.

Dikatakannya, ketika malam kejadian itu, ia tidak memiliki firasat apapun mengenai anaknya. Malam itu Youvandry keluar rumah tidak permisi atau bicara apapun sebab seperti biasanya hari-hari Youvandry hanya dihabiskan dengan mendengarkan musik dikamar tidurnya dengan volume suara yang kuat dan bising. Menurutnya ketika mendengarkan musik dengan suara yang kuat dan bising Youvandry terlihat tenang.

Ada hal yang sangat disukai Youvandry semasa hidupnya yaitu sepeda motor Honda tahun 70. Almarhum suka dengan sepeda motor bututnya tersebut, setiap hari mengendarai sepeda motor itu hanya sekeliling depan rumah.

“Ya nanti kalau keluar dari pintu hidupkan kreta (sepeda motor) ya hanya depan rumah ini aja,sekali sampai dua kali keliling depan rumah,ya udah berhenti dan masuk rumah lagi,” terangnya sembari menirukan suara sepeda motor tersebut.

Pribadi Youvandry sejak mengalami gangguan kejiwaan membuat keluarga terpukul, karena untuk bicara saja tidak mau. Teman-temannya datang mengajak almarhum bermain sekalipun Youvandry tidak mau.

Ibunya menceritakan pernah suatu saat Youvandry keluar dari rumah ke Pematangsiantar dengan berjalan kaki. “Sudah lama kali pak, waktu dulu lah, pernah keluar rumah jam sembilan malam, jalan kaki ke siantar dan bawa tas ransel, isi tasnya buku-buku bekas, atlas,buku Yasin kecil, photo-photo buleknya (tante), pokoknya buku-buku yang sudah nggak penting-penting lagi lah pak,” kata Sumarni mengingat.

Dari cerita yang dikisahkan ibunya tergambar almarhum semasa hidupnya tidak pernah mengganggu orang lain meskipun dalam kondisi gangguan kejiwaan dan bahkan tidak mau berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan mata berkaca-kaca dan sedih, Sumarni shock dan tidak menyangka hal yang ditimpa anaknya tersebut. Ia berharap keadilan terhadap hal yang dialami almarhum anaknya.

“Saya minta keadilan lah pak buat anak saya dan hukuman yang setimpal, anak saya itu bukan binatang dan hewan,sekalipun kalau dia mencuri,tidak sepantasnya mereka mencabut nyawa anak saya, jadi harapan kami berikanlah keadilan kepada kami supaya anak kami tenang dialam sana. Kalaupun katanya dia maling,ya seharusnya serahkan sama yang berwajib karena negara kita ini negara hukum,” ujarnya.

“Apalagi ini saya dengar seorang manager, pasti kan pikirannya sudah cerdas, minimal pendidikannya itu tinggi,dimanalah hati nuraninya itu,anak saya yang masih muda dihabisi, sudah dihabisi dikeroyok diborgol lagi ditambah lagi saya dengar security membantainya,dimanalah hati mereka?, apa mereka nggak punya anak?, sedangkan kita aja mau motong hewan ada tata caranya, kita ada kasihan sama hewan terluka. Ini manusia loh. Jadi saya mohonlah keadilan agar dihukum sesuai perbuatannya,” ungkapnya. (Joe)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *