IMG-20240409-WA0045

Bappelitbangda Sitaro Evaluasi Data Stunting

IMG-20240409-WA0076

Sitaro, TRIBRATA TV

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara melaksanakan diskusi bersama para Kepala Pusekesmas se Sitaro dan dinas terkait untuk membahas stunting pada Selasa, (22/12/2021)pukul 15.00 WITA pekan lalu di ruangan Kepala Bappelitbangda.

IMG-20240227-124711

Diskusi atau koordinasi ini dipimpin Kepala Badan Bappelitbangda Sitaro, Ronald Pakasi yang dihadiri Kabid Pemerintahan dan Administrasi Desa Buyung Mangangue dan kepala-kepala puskesmas se-Sitaro.

“Kegiatan ini untuk mengevaluasi pelaksanaan stunting berdasarkan hasil evaluasi RAPBD, karena hasil evaluasi RAPBD setelah dikonfirmasi ke puskesmas dan Dinas Kesehatan belum terupdate, “ujarnya.

Sementara Elvira, petugas operator Dinas Kesehatan menjelaskan terkait data-data tersebut sudah dikonfirmasi ke provinsi.

“Mengenai ini torang sudah konfirmasi ke pihak provinsi masalah data, semua kabupaten mengeluh karena tidak sama torang pe data real dengan proyeksi, “tuturnya.

Dalam pelaporan akan terjadi selisih terus menerus, jumlah balita tersebut tidak dikoreksi. Dinas kesehatan pun telah berkonsultasi dengan dinas provinsi terkait hal ini.

Diketahui data-data tersebut diinput melalui aplikasi berdasarkan by name by adress. “Jadi semua anak-anak yang ada di puskesmas itu semua kita input di aplikasi, untuk sasaran diinput anak umur 0-5 tahun kemudian dimasukan hasil penimbangan tinggi badan serta berat badan, kalau yang lulus umur 5 tahun keatas kita akan hapus karena itu sudah tidak terhitung, “terang Elvira.

Bersamaan dengan itu Kepala Bappelitbangda mengapreasiasi kehadiran dari kepala-kepala puskesmas. Pakasi menyebutkan kegiatan ini lebih banyak dalam bentuk diskusi.

“Kedepannya kita akan lebih sering banyak berdiskusi terkait penyusunan perencanaan kedepan, dan hasil diskusi saat ini akan Bappelitbangda segera tindaklanjuti, “tutupnya.

Untuk diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Ini sering terjadi pada anak usia 0-5 tahun.

Berharap desain arah kebijakan penanganan stunting daerah dapat segera terintegrasi sesuai data real yang ada.(jemi lahutung)

IMG-20240310-WA0073

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *