Sitaro, TRIBRATA TV
Menjelang empat tahun masa kepemimpinan Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen dan Wakil Bupati, Jhon Palandung telah banyak pembangunan ditorehkan sesuai visi dan misi daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Melalui Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sitaro Dr. Agus T. Poputra dihadapan wartawan menyampaikan adanya rencana pembangunan jembatan antara pasar ikan di lokasi Tempat Pelelangan Ikan dan Pasar Induk.
“Nanti akan dibikin jembatan dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) ke PI (Pasar Induk) dan dibawahnya akan dibangun outlet-outlet kecil untuk penjual-penjual dan akan disewakan, “ujarnya.
Dalam hal ini pemerintah daerah dapat mengoptimalkan lokasi yang ada untuk menampung para pedagang.
“Tahun 2022 rencana jembatan sudah jadi, nantinya diantara jembatan tersebut bagian atasnya kita bisa baik gunakan untuk kuliner dan lainnya,” ujar Poputra.
Asisten II yang sangat progresif mengatakan, saat ini dalam perencanaan pembangunan Pasar Ondong sementara digalakkan, namun yang menjadi problem mengenai keadaan lahan. Karenanya pemda berusaha untuk memaksimalkan lahan yang ada.
“Untuk menarik investor kendala kita adalah lahan, lahan kita yang masih berkendala. Rencana tahun 2022 ini ada kajian wilayah untuk reklamasi pantai, saat ini telah melalui langkah awal studi kelayakan, tahun 2023 amdal. Karena reklamasi kan tidak boleh sembarangan jadi pemda tetap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi sampai ke pusat. Bersyukur di sekitar lokasi tersebut tidak ada bakau, tidak ada karang hidup jadi aman, “pungkasnya.
Senada dengan itu juga Poputra pun menjelaskan kedepannya Sitaro akan dikembangkan menjadi daerah wisata.
“Kami akan mengembangkan kedepan Sitaro ini akan hidup daerah pariwisata, Siau Tengah akan menjadi kecamatan percontohan untuk pariwisata, jadi agar lebih dikenal dikalangan luas, kampung-kampung di Kecamatan Siau Tengah ini akan diciptakan icon baru dengan menanam bibit buah-buahan disetiap rumah, “terangnya.
Jadi nanti rencananya disetiap kampung akan memiliki tanaman buah khas masing-masing, ada menjadi khas tanaman buah yang menjadi icon setiap kampung. Contohnya Kampung Salili buah anggur, Beong buah durian montong, Kampung Dompase buah apel, Kampung Lai jeruk santang madu.
Pemerintah daerah akan membantu melalui pengadaan bibit dari Dinas Pangan, kedepannya nanti akan diteruskan oleh setiap pemerintah kampung.
“Diharapkan juga kedepan desa harus sisipkan dana untuk itu, kami pemda menjadi pemicu saja, “tutupnya. (Jemi Lahutung)